Oleh:Dr. Drs. Mukhtadi El Harry, MM. (Pemerhati Masalah Sosial)
Kalender Hijriyah yang diawali 1 mukharam, maka orang Islam menyebutnya tanggal 1 Muharram sebagai tahun baru Hijriyah atau tahun baru Islam.
Suasana tahun baru Masehi dengan tahun baru Hijriyah berbeda meskipun sama-sama dirayakan.
Tahun baru Masehi biasanya dirayakan oleh semua orang dengan berbagai kemeriahan sebagai tanda suka cita, sedangkan tahun baru Hijriyah dirayakan hanya oleh sebagian umat Islam dengan cara ber DO’A akhir dan awal tahun, membaca Al Qur’an dan Tausyah keagamaan yang penekanannya Mukhasabah dan Mudzakaroh. namun. Ada juga sebagian tokoh agama yang melarangnya karena itu dianggap bidah, tergantung sudut pandangnya.
Orang Islam memanfaatkan tahun Hijriyah hanya sebatas penentuan awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dhulhijjah, untuk kegiatan lainnya praktis berpatokan dengan kalender Masehi.
Kalender Hijriyah diawali dari peristiwa Hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah/ Yatsrib.
Di Yatsrib Rasulullah SAW. yang pertama kali di bangun adalah Masjid dari Masjid Rasulullah SAWÂ membangun pemerintahan menggandeng semua komponen baik yang seiman maupun yg tidak seiman, sehingga YATSRIB maju dan di ganti nama Madinah, maka pemerintahan tersebut dikenal dengan sebutan Pemerintahan Madani.
DIawal Reformasi pemerintahan Indonesia menamakan dirinya sebagai pemerintahan Madani yang tidak lain mengadopsi kesuksesan pemerintahan Rasulullah SAW di Madinah, sayangnya dalam perjalanan diganti dengan istilah Civil Societi yg diterjemahkan sebagai Supermasi civil.
Pemahaman Supermasi berdampak ada yang merasa super, dan yang merasa super bisa berubah menjadi Tirani.
Hal ini tentunya bertolak belakang dengan Pemerintahan Demokrasi apa lagi yang di dasari oleh Pancasila.
Kami sekeluarga mengucapkan selamat memasuki 1 Muharram 1444 H.
Semoga Amanah, Istiqomah dan Barokah, dan tahun sebelumnya penuh dengan keberhasilan Aamiin…!!!
Penulis adalah Dosen UNHAN (Universitas Pertahanan Nasional)