progresifjaya.id, JAKARTA – Pergerakan patroli monitoring Tim Patroli Perintis Presisi (3P) Polda Metro Jaya pada Senin, (12/8) dini hari agak berbeda dari biasanya. Terkhusus dan spesial untuk patroli semalam, 3P Polda Metro yang dipimpin Ipda Desvento Nainggolan terjun ke lapangan dengan membawa 33 personel.
Mungkin buat masyarakat awam hal ini ternilai biasa saja. Tapi lain ceritanya buat pemerhati eksistensi 3P Polda Metro Jaya. Terjun berpatroli dengan kekuatan 33 personel bukan hal yang biasa. Karena umumnya kekuatan patroli yang digelar setiap hari hanya dikisaran 24 – 27 personel. Yah, mungkin saja ada tujuan yang ingin dicapai dengan ditambahnya personel yang ikut terjun.
Dan itu memang dibuktikan. Sebagai garda terdepan penjaga kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya, patroli monitoring 3P Polda Metro semalam melakukan dua tindakan berbeda power. Tindakan pertama adalah power kesigapan menolong pengendara motor yang mengalami kecelakaan (laka) di Jalan Gunung Sahari Raya. Lalu yamg kedua adalah tindakan sangar dan tegas penuh determinasi dan full power buat menjaring delapan remaja sok jagoan bersenjata tajam (sajam) yang mau tawuran di Jalan Cipinang Muara 3, Jakarta Timur.
Cerita lengkap kedua tindakan beda power dari Tim 3P Polda Metro Jaya ini dimulai dari cerita take off tim patroli dari hangar komando Ditsamapta Polda Metro Jaya sekitar pukul 00.30 WIB. Usai lepas landas, tim patroli seperti biasa melaju pelan ke arah starting grid di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Setelah tiba, tradisi show of force patroli langsung ditune in ke sejumlah lap di kawasan Jakarta Pusat.
Sekitar pukul 01.35 WIB, saat tengah melaju di lap Jalan Gunung Sahari Raya, tim patroli mendapati satu kejadian kecelakaan lalu lintas. Si pengendara Honda PCX kelir biru B 5854 BHT kehilangan kendali dan menabrak pedagang serta motor yang terparkir di pinggir jalan. Melihat hal ini, tim patroli segera sigap melakukan pertolongan. Dua korban luka-luka yakni Endang (55), pengemudi ojek online dan Alvian Eka Rosadi (26), karyawan swasta cepat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Sebelum menangani korban kecelakaan, masih di lap yang sama, tim patroli juga sempat menyetop dua pemuda pengendara motor mencurigakan. Namun saat dilakukan pemeriksaan ternyata kedua pemuda ini bersih. Upaya dialogis akhirnya dilakukan untuk mencerahkan pikiran mereka agar jangan lagi keluyuran tengah malam. Setelah semua nasihat diberikan mereka pun diminta segera pulang ke rumah.
Memasuki waktu Subuh sekitar pukul 04.49 WIB, tanpa diduga-duga laju tim patroli berpapasan dengan sekawanan remaja tengil yang terindikasi sebagai pelaku tawuran. Gerak cepat langsung digeber buat mendekati kawanan ini. Tapi oalah, saat tim patroli mendekat kawanan ini juga spontan langsung kocar kacir melarikan diri. Gas pol Kawasaki GS pun lantas ditarik tim patroli untuk mengejar mereka. Dan akhirnya sebanyak 8 remaja bisa kena dijaring.
Kesan sangar remaja tengil ini jelas diketahui saat dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Ada 4 bilah senjata tajam (sajam) jenis celurit dan dua sajam jenis corbek didapat. Karena bisa dapat barang bukti sajam, Tim 3P Polda Metro pun langsung unjuk power lebih sangar terhadap mereka yang seketika jadi culun punya (cupu).
Kedelapan remaja tengil sok jagoan yang kena jaring ini teridentifikasi sebagai, Raden Ahmad Nazib Al riziq (23), Ramadhan (26), Muhammad Ali Muhtari (18), Rahardi Wibowo (18), Muhammad Afrizal (23), Iqbal Faturahman (20), Aldo Pratama (23), dan Sofyandi (22). Untuk proses lebih lanjut, kedelapan remaja tengil ini kemudian dibawa dan diserahkan Tim 3P Polda Metro Jaya ke Polsek Jatinegara. Selain barang bukti sajam, juga ikut diserahkan tiga handphone dan satu motor Yamaha Gear B 5335 TMH sebagai barang bukti tambahan.
Urusan ini sendiri baru beres saat hari beranjak pagi. Sekitar pukul 06.30 WIB tim patroli pun akhirnya bisa kembali landing di hangar komando Ditsamapta Polda Metro Jaya. Tak pakai ba-bi-bu lagi apel konsolidasi langsung dicuss supaya para personel bisa segera bed rest. Cerita ini pun jadi the end. So long! (Bembo)