Tuesday, May 20, 2025
BerandaInternasional26 Tewas Ditembak: Wisatawan Indonesia Luput dari Pembantaian Militan Bersenjata di Kashmir,...

26 Tewas Ditembak: Wisatawan Indonesia Luput dari Pembantaian Militan Bersenjata di Kashmir, India

progresifjaya.id, JAKARTA – Pembantaian terhadap turis lokal dan mancanegara terjadi di wilayah Kashmir, India, Selasa (22/4) petang. Puluhan wisatawan yang sedang menikmati keindahan padang rumput Baisaran di dekat kota resor Pahalgam tiba-tiba diserbu sekelompok militan bersenjata. Mereka menembaki turis laki-laki yang berada di situ, hingga diketahui 26 turis tewas dalam aksi brutal itu dan puluhan lainnya luka-luka.

Wisatawan dari Indonesia diketahui luput dari serangan militan tersebut, karena datang ke kota Pahalgam setelah usai pembantaian itu. Namun mereka kini terjebak di kota wisata tersebut, karena telah dilockdown oleh tentara yang masih memburu para militan bersenjata.

Menurut otoritas di sana, serangan pihak militan ini dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir di daerah konflik Kassmir yang kini di kashmir, India. Terakhir tragedi yang sama terjadi tahun 2000, tetapi korbannya tidak terlalu banyak.

“Serangan ini jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kita lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir,” tulis Omar Abdullah, pejabat terpilih tertinggi di wilayah tersebut, melalui media sosial, seperti dimuat Associated Press.

Menurut dua perwira senior yang berbicara secara anonim, empat militan menembaki puluhan wisatawan dari jarak dekat, sebagian besar korban adalah warga India. Dari 26 korban tewas, 24 mayat ditemukan di lokasi kejadian, sementara dua lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, berjanji akan menindak tegas para pelaku. “Kami akan menindak tegas para pelaku dengan konsekuensi yang paling berat,” tulisnya di media sosial, usai mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat keamanan di Srinagar.

Perdana Menteri Narendra Modi langsung mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi dan kembali ke New Delhi. Sementara pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi turut mengutuk serangan itu, menyebut pemerintah Modi harus bertanggung jawab. “Pemerintah harus bertanggung jawab alih-alih membuat klaim kosong tentang situasi yang normal,” tegasnya.

Respons global pun bermunculan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan tersebut. “Serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Wakil Presiden AS JD Vance, yang sedang berkunjung ke India, menyebutnya sebagai serangan teroris yang menghancurkan. Presiden AS Donald Trump juga turut menyampaikan dukacita dan dukungan kepada India.

“Amerika Serikat berdiri teguh bersama India melawan terorisme,” tulis Trump di media sosial.

Sementara itu, ulama terkemuka Kashmir, Mirwaiz Umar Farooq, menekankan bahwa tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai lokal.

“Kekerasan seperti itu tidak dapat diterima dan bertentangan dengan etos Kashmir, yang menyambut pengunjung dengan cinta dan kehangatan,” ujarnya.

Kashmir, yang telah menjadi titik konflik selama beberapa dekade, kembali menjadi sorotan dunia. Namun,setelah terjadi insiden yang sama pada tahun 2000, wilayah Kashmir dinyatakan aman oleh Pemerintah India.

Belakangan Kashmir dijadikan sebagai tempat destinasi wisata dengan sebutan ‘Mini Swiss: karena pemandangan alamnya yang indah kadang dipenuhi salju Pemerintah setempat membangun kereta gantung (cable car) atau semacam gondola di kota Pahalgam agar para turis lokal maupun mancanegara bisa melihat pemandangan yang menakjubkan dari atas.

Cerita tentang wisatawan Indonesia luput dari pembantaian di Pahalgam, Kashmir itu beredar di media sosial WhatsApp yang dishare seorang jurnalis Dewi Gustiana dengan judul “Tragedi Pahalgam Khasmir, Kami Diselamatkan Jadwal Cable Car.”

Tragedi Penembakan yang menewaskan 26 turis asing di Pahalgam Khasmir India mengubur impian 12 wisatawan Indonesia menikmati keindahan Pahalgam. Yakni, sebuah kota dan komite wilayah dekat kota Anantnag di distrik Anantnag di wilayah persatuan India di Jammu dan Kashmir. Ini adalah tujuan wisata populer dan stasiun bukit.

“Tragedi yang menimpa turis asing sebagian besar dari Gujarat, Mumbay dan turis asing dari Nepal itu sangat mengejutkan kami yang tengah berada di point Cable car etape pertama di Gulmarg yang posisinya dengan Pahalgam sama sama di kaki barisan pegunungan Himalaya perbatasan Khasmir Pakistan. Saat itu kami tengah makan siang menikmati nasi Briyani ketika dari atas langit Gulmarg berseliweran helikopter militer.”

“Saya sempat bertanya kenapa helikopter militer terus keliling. Tour Leader lokal Nasir menjawab bukan heli militer tapi itu hanya helikopter sewaan. Rupanya dia sudah mendengar ada tragedi beberapa menit lalu tapi dia tidak mau membuat kami panik. Tapi dia memang langsung mengajak turun alasan cuaca. Padahal sebelumnya dia mengatakan kita akan naik cable car satu etape lagi. Tapi ternyata di etape satu sudah langsung turun. Kami memaklumi karena cuaca.”

Saat turun dari cable car dan menuju pintu keluar terlihat banyak sekali tentara menggunakan mobil yang jumlahnya puluhan menerobos gerbang tempat naik Gondola atau cable car Gulmarg.

Gulmarg dikenal sebagai Gulmarag, adalah sebuah kota, stasiun bukit, tujuan wisata, tujuan ski, dan komite di distrik Baramulla di Lembah Kashmir utara di wilayah persatuan India Jammu dan Kashmir, di wilayah Kashmir yang lebih besar yang disengketakan.

“Harusnya pada hari penembakan terjadi kami ada di Pahalgam. Tapi karena jadwal cable car Vip kami diperoleh untuk 22 April oleh Tour Leader Keyty ditukar dengan pergi dahulu ke Gulmarg baru hari ini rencana ke Pahalgam. Kami rencana naik kuda keliling daerah bersalju dan juga terdapat padang rumput yang luas. Tetapi karena ada tragedi militer India semua destinasi wisata ditutup untuk turis.”

“Info penutupan semua kegiatan ekonomi kami ketahui dalam perjalanan menuju Doodhpatri tempat yang juga jadi tujuan wisata alam. Di sini kami juga dapat menikmati alam sambil naik kuda.”

Bahkan bukan hanya destinasi tapi juga semua toko, sekolah dan perkantoran hari ini ditutup dan dijaga ketat militer. Di jalan jalan polisi juga berjaga jaga. Bahkan di beberapa titik pejalan kaki pun di periksa militer.

“Tour Leader Nasir berusaha mencari tempat yang bisa kami datangi.Namun hampir semua tutup seperti Shikara teemasuk houseboat untuk kami makan siang tidak ada yang buka. Bahkan Masjid Hazratbal Dargah dan Khankah E Moula tidak boleh dimasuki turis juga hari ini.”

Kejadian penembakan oleh sekelompok bersenjata terakhir terjadi tahun 2000. Sehingga kondisi sekarang dianggap aman.

Tidak heran kalau Khasmir didatangi banyak turis karena daerahnya sangat indah. Khasmir menjadi destinasi musim panas India yang memang sangat panas. Bahkan masih ada salju meski sudah memasuki musim panas.

“Kini kami ber-12 hanya bisa berdiam di hotel Az Zahra di daerah Rajbarg Srinagar. Jarak antara hotel dengan Gulmarg sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan mobil dan 2 jam an ke PahaLgam dan ke bandara hanya 15 menit.”

“Kami menunggu apakah besok destinasi wisata sudah bisa dibuka atau lockdown nya diperpanjang. Kalau masih ditutup kami tinggal menunggu jadwal keberangkatan ke New Delhi lusa dan baru terbang ke Jakarta tgl 27 April 2025.”

‘Semoga penerbangan masih berjalan normal. Info yang kami peroleh harga tiket keluar Khasmir menggila karana diperkirakan banyak yang eksodus.”

“Pihak Kemlu dan KBRI di New Delhi sudah tahu keberadaan kami ber 12. Mereka koordinasi dan memantau dengan instansi-instansi di sini. Sejauh ini, disarankan cukup tinggal di hotel, kembali ke Indonesia sesuai jadwal. Jumat (26/4).”

Penulis/Editor: Isa Gautama

Artikel Terkait

Berita Populer