progresifjaya.id, JAKARTA – Staf Ahli Panglima TNI dalam bidang Kesehatan Militer, dr. Ben Yura R, MARS mengatakan, bahwa terdapat empat skenario untuk menyelesaikan pandemi Covid-19, diantaranya melalui vaksin.
Namun vaksin membutuhkan waktu yang panjang serta biaya yang besar. Opsi tersebut tetap akan dilakukan hingga vaksin siap diproduksi secara masal.
Cara kedua, melepaskan begitu saja seperti yang dilakukan Swedia. Tentu saja cara ini tidak akan diberlakukan di Indonesia. Cara ketiga yang di adopsi dari China yaitu menutup total atau lockdown kegiatan masyarakat.
Lockdown dan PSBB yang digaungkan pemerintah berarti membatasi penerbangan, alat transportasi lainnya. PSBB akan dilanjutkan dengan New Normal atau adaptasi kebiasaan baru. Cara keempat yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran terhadap ancaman covid 19.
Saat ini Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara seperti mendorong penemuan vaksin covid-19, melakukan PSBB, menerapkan disiplin protokol kesehatan, serta membuat strategi kebijakan dengan membuat budaya atau kebiasaan baru.
“Presiden telah secara bijaksana dan serius dalam menghadapi pandemi Covid 19, harus dipahami bahwa langkah yang ditempuh masyarakat turut berperan dalam adaptasi terhadap hidup di era kebiasaan baru dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata dokter Ben saat menghadiri TalkShow di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Selain di Indonesia, adaptasi kebiasaan baru juga dipilih oleh beberapa negara dalam menanggulangi pandemi covid-19. Hal ini juga diharapkan dapat memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi. Namun strategi dalam menanggulangi pandemi covid – 19 juga memiliki beberapa tantangan dan hambatan.
“Adapun tantangan terbesar dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah populasi di Indonesia. Negara kita memiliki jumlah penduduk yang besar, tingkat pendidikan beragam serta kebebasan berpendapat. Sementara, sebagian masyarakat tidak terlalu aware terhadap ancaman covid 19 karena tidak memiliki kesadaran mengenai bahayanya,” ujar Dokter Ben yang sekaligus menjadi pengawas di Wisma Atlet.
Masyarakat menjadi dasar dalam mengubah kebiasaan atau budaya hidup sehat. Salah satunya dengan menaati protokol kesehatan yang disosialisasikan oleh pemerintah. Regulasi yang mengatur hal tersebut diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran covid 19.
“Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan, salah satunya dengan adanya persamaan persepsi baik dari pemerintah, parpol maupun masyarakat dalam menanggulangi pandemi covid 19. Setiap orang memiliki peran untuk memutus rantai penyebaran covid 19,” lanjut dr Ben.
Saat ini masyarakat diharapkan dapat menjaga soliditas untuk berjuang melawan covid 19. Dilain sisi, pemerintah dan segenap jajarannya akan terus berupaya melakukan berbagai langkah yang optimal dalam menanggulangi pandemi covid 19, masyarakat hanya perlu memiliki pandangan yang sama untuk menerapkan protokol kesehatan.
Sumber: Puspen TNI
Editor: Ebenezer