Tuesday, May 20, 2025
BerandaMegapolitan436 Calon Haji Asal Kota Depok Berangkat ke Tanah Suci Tergabung dalam...

436 Calon Haji Asal Kota Depok Berangkat ke Tanah Suci Tergabung dalam Kloter 12

progresifjaya.id, DEPOK – Sebanyak 436 calon haji asal Kota Depok yang tergabung dalam Kloter 12 diberangkatkan ke Tanah Suci.

Pelepasan calon haji dilakukan oleh Wali Kota Depok, H. Supian Suri di Masjid Baitul Kamal Balaikota, Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas.

“Selamat untuk Kloter 12. Semoga sehat semuanya, ibadah lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat,” ujar Supian, Selasa (6/5/25).

Tak lupa, Supian juga berpesan kepada seluruh jamaah untuk menjaga adab dan etika selama berada di Tanah Suci.

“Jangan mudah terpancing emosi. Kalau ada yang tidak sabar, jangan dibalas, diam saja. Kita bawa nama baik Indonesia, nama baik Depok. Tunjukkan sikap sopan, santun, dan penuh kesabaran,” katanya.

Kepada para petugas haji, Supian berpesan agar memberikan pelayanan sepenuh hati dan memperlakukan jamaah layaknya keluarga sendiri.

“Anggap jamaah seperti orang tua atau saudara kandung sendiri. Jangan menciptakan jarak. Petugas justru harus menjadi contoh dalam ibadah dan pelayanan,” tambahnya.

Dia memohon doa dari seluruh jamaah agar masyarakat Kota Depok yang belum berangkat diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji di masa yang akan datang.

“Semoga semua mendapatkan haji yang mabrur dan menjadi pribadi yang lebih baik sekembalinya ke tanah air,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Kementerian Agama Kota Depok, H. Enjat Mujiat menambahkan, dari total 436 orang yang tergabung dalam kloter 12, sebanyak 436 adalah jamaah haji dan enam lainnya merupakan petugas haji. Para petugas ini terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, tim Kesehatan, dan Petugas Haji Daerah (PHD).

“Seluruh petugas tersebut akan mendampingi jamaah selama perjalanan, dan menjalankan peran penting dalam pelayanan serta bimbingan selama ibadah haji berlangsung,” ucapnya.

Ia menambahkan, komposisi jamaah di kloter 12 mencakup dua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan mandiri.

“Jadi tidak ada perbedaan pelayanan. Semua jamaah akan dibina, dilayani, dan dilindungi dalam satu sistem terpadu,” jelasnya.

Dikatakannya, jamaah mendapatkan hak dan perlakuan yang setara, tanpa membedakan mereka dari KBIH atau yang mendaftar secara mandiri.

Lebih lanjjut ia mengungkapkan, setelah koper diserahkan kepada panitia, koper akan dibawa menuju Asrama Haji Bekasi. Di sana, koper akan melewati proses pemeriksaan ketat menggunakan X-ray. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada barang terlarang yang masuk dalam penerbangan.

“Barang-barang yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti bahan peledak, termasuk setrika dan alat pemanas, dilarang dibawa. Sosialisasi ini sudah kami lakukan sejak pelaksanaan manasik,” katanya.

Menurutnya, penyelenggaraan ibadah haji saat ini telah mengalami peningkatan signifikan dalam hal pelayanan, pembinaan, dan perlindungan jamaah. Pemerintah secara maksimal memfasilitasi kebutuhan jamaah sejak dari Tanah Air hingga tiba di Arab Saudi.

“Ketika jamaah tiba di Tanah Suci, mereka tidak perlu repot. Semua kebutuhan pokok seperti makanan dan fasilitas kebersihan tersedia, dan kualitas pelayanannya pun meningkat dari tahun ke tahun,” pungkasnya. (Agus Tanjung)

Artikel Terkait

Berita Populer