progresifjaya.id, NANGA BULIK – Masyarakat di Jalan Padat Karya, Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) mengeluhkan gangguan mendadak pada pasokan air PDAM yang terjadi pada Selasa (2/7/2024).
Sulastri (nama disamarkan), seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa air mati tepat saat ia hendak mencuci pakaian pada pukul 09.00 WIB, menyebabkan gangguan signifikan terutama bagi kebutuhan sehari-hari.
“Saya tadi pagi mandi dan mencuci pakaian, tetapi tiba-tiba airnya tidak keluar, terpaksa saya berhenti dahulu mencucinya, nanti dilanjutkan kembali bilamana airnya sudah nyala kembali,” ucapnya.
Menanggapi keluhan ini, Direktur Perumdam Tirta Lamandau, Zulkarnain, S.E, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemberitahuan sehari sebelumnya melalui media sosial Facebook mengenai rencana pembersihan dan pengurasan reservoir atau bak penampung air berkapasitas 200 dan 500 M3 di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perumdam Tirta Lamandau.
“Kami mematikan air mulai pukul 08.00 WIB, dan diperkirakan selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah pukul 12.00 WIB, air sudah dinyalakan kembali, namun butuh waktu untuk mengisi pipa kembali,” jelas Zulkarnain.
Zulkarnain menekankan bahwa pembersihan dan pengurasan ini adalah bagian dari program rutin yang dilakukan minimal setiap tiga bulan sekali dan maksimal setiap enam bulan sekali.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menampung air setiap kali ada pemberitahuan perawatan agar tidak mengalami kekurangan air bersih.
“Kami selalu berusaha meningkatkan pelayanan dan berharap masyarakat bisa lebih hemat dalam menggunakan air. Dengan begitu, biaya untuk pelanggan juga akan lebih efisien. Kami juga berupaya menambah jumlah pelanggan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas PUPR Perkimtan Lamandau, untuk melaksanakan berbagai usulan perbaikan,” tambahnya.
Selain itu, Zulkarnain mengajak masyarakat untuk selalu memantau informasi melalui media sosial PDAM Lamandau agar tidak ketinggalan informasi penting mengenai jadwal perawatan atau gangguan layanan.
“Kami berharap dengan adanya komunikasi yang lebih baik, masyarakat dapat lebih siap dan tidak terlalu terganggu dengan adanya pemeliharaan rutin ini,” tutupnya. (Firman Muliadi)