progresifjaya.id, JAKARTA – Ratusan petugas gabungan lakukan penertiban dan bongkar puluhan unit Bangunan liar (Bangli) yang berdiri di atas saluran air Penghubung (Phb) Kali Serua, wilayah RW 08, wilayah Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2023).
“Penertiban dan pembongkaran sebanyak 45 unit bangunan yang berdiri di atas saluran air Penghubung Kali Sarua wilayah RW.8 memanjang mulai dari RT.2,3,4,5 dan 10, mengerahkan 250 personil gabungan terdiri dari petugas Kelurahan termasuk PPSU, Kecamatan diantaranya Sat Pol PP, Sudin Sumber Daya Air, Sudin Bina Marga,tim Sudin Kesehatan, Sudin Pemadam dan Penyelamatan, Sat Pol PP serta dibantu unsur TNI,Polri,” tutur, Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar kepada wartawan di sela-sela kesibuknnya memimpin kegiatan di lokasi penertiban.
Lebih lanjut menurut Lurah Pejaten Barat menuturkan, penertiban dan pembongkaran bangunan dilakukan merupakan langkah nyata Pemerintah mengantisipasi banjir yang kerap menghantui warga sekitar, dikala musim penghujan. “ Ini merupakan tanda kasih sayang pemeintah terhadap warganya agar lebih nyaman, tenang, dan tertib lingkungan,” tutur, Asep Ahmad Umar.
Asep menambahkan, sebelum dilakukan penertiban terlebih dahulu pihak Kelurahan lakukan sosialisasi kepada warga, bahkan satu bulan pasca sosialisasi warga juga diberikan surat pemberitahuan termasuk 3 kali surat peringatan sudah dilayangkan. “ Sosialisasi sudah dilakukan menyusul kemudian surat pemberitahuan sudah dilayangkan. Selain itu, surat peringatan 1,2,3 sudah dilayangkan, sehingga tak ada alasan untuk menolak, wargapun bisa menerima dengan baik,” imbuhnya.
Disisi lain menurutnya, pasca penertiban selanjutnya Dinas SDA akan segera melakukan normalisasi kali Serua, dan direncanakan di depan sekitar rumah warga yang berada di pinggir saluran akan dibuatkan jembatan kecil akses masuk ke rumah.
“Selain itu untuk menjaga keselamatan bagi anak-anak agar tidak bermain di atas saluran air terbuka dan dibutuhkan perhatian orang tua untuk tidak ada korban yang selama ini dikhawatirkan warga berada di RT 04,” tuturnya penuh harap.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Abdulah (52), warga RT 05 yang bagian belakang rumahnya terkena penertiban kepada progresifjaya.id menuturkan, memang di sekitar tempat tinggalnya kerap terjadi banjir tatkala hujan deras, karena saluran menyempit tak mampu menampung air hingga meluap. “ Saya lakukan bongkar sendiri sebagai kecil bangunan yang berada di atas saluran, meskipun keberadaannya sudah puluhan tahun,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Asep Sofyan Afandi