Sunday, December 8, 2024
BerandaBerita UtamaAroma Krisis Pangan di Tengah Pandemi yang Tak Kunjung Berakhir

Aroma Krisis Pangan di Tengah Pandemi yang Tak Kunjung Berakhir

progresifjaya.id, KAB. PULANG PISAU – Presiden Joko Widodo sudah mencium aroma krisis pangan yang bisa terjadi dalam kurun waktu dekat. Terlebih dengan munculnya kluster baru pandemi wabah virus corona.

Kondisi ini sejajar dengan kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang sudah menembus angka 70.736 orang. Sebaran penambahan kasus terbanyak didapatkan dari Provinsi Jawa Barat, yakni sebanyak 962 orang.

Maka Indonesia memerlukan lumbung pangan baru sebagai cadangan logistik untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan. Saya kira kita tahu semuanya, FAO sudah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia,” terang Presiden Jokowi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7).

Presiden juga memberikan warning (peringatan), agar hal ini disiapkan dari sekarang dengan menyiapkan cadangan logistik nasional.

Pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa saat ini sedang dalam proses pengerjaan dan diharapkan bisa menjadi sumber cadangan logistik nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri.

Cadangan logistik tersebut juga digunakan untuk mengantisipasi krisis pangan sebagaimana yang diperingatkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Setelah meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas, Presiden bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan sejumlah menteri terkait lainnya juga meninjau lokasi pengembangan serupa yang ada di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau.

Di kabupaten tersebut, terdapat kurang lebih 10.000 hektare lahan potensial yang nantinya akan dikembangkan menjadi lumbung pangan baru. Presiden mengatakan bahwa untuk tahun ini setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan.

”Tahun ini Insya Allah akan kita selesaikan kurang lebih 30 ribu hektare terlebih dahulu. Kemudian berikutnya dalam 1,5 sampai maksimal 2 tahun akan ditambah lagi 148.000 hektare baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas,” tuturnya.

Kementerian Pertahanan akan bertindak sebagai leading sector untuk pengembangan lumbung pangan nasional baru tersebut. Kementerian Pertahanan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menjalankan tugasnya.

”Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, ’leading sector-nya’ akan kita berikan ke Pak Menhan yang tentu saja didukung Pak Menteri Pertanian, juga Menteri PU. Tentu saja di daerah kita harapkan ada dukungan dari gubernur dan para bupati,” kata Presiden.

Dengan pengembangan lumbung pangan baru ini diharapkan cadangan pangan nasional nantinya dapat terpenuhi dan dikelola dengan manajemen yang baik hingga dapat diekspor ke negara-negara lain.

Editor: Hendy

Artikel Terkait

Berita Populer