progresifjaya.id, JAKARTA – Setelah menuntaskan perjalanan melintasi 4 negara di Eropa yaitu start dari Paris menuju Belgia, terus ke Jerman dan finish di Amstardam, Belanda, ke 8 tim gowes gaek dari Jakarta melanjutkan perjalanannya dengan melakukan city tour.
Berikut laporan anggota tum gowes Pak H Sudarman Ade:
Setelah sarapan pagi di hotel tempat kami menginap hotel Mercure di Amsterdam, tim gowes dari Jakarta menuju Den Haag ke kantor kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) di kota Den Haag Belanda sekitar 63 km dari Amsterdam.
Di pintu gerbang KBRI kami pencet bel dan pintu gerbang pun dibuka secara otomatis dan kami masuk melapor sama staf KBRI yang tentu fasih berbahasa Indonesia.
Meski dia lahir di Belanda keturunan Ambon kemudian beliau menghubungi atase pertahanan yang datang menyambut kami dan mengantar masuk di salah satu ruang tamu yang cukup mewah.
Setelah berbincang dengan atase pertahanan diteruskan foto bersama di dalam dan di depan KBRI Den Haag. Suatu pertemuan yang cukup akrab karena atase pertahanan berasal dari Angkatan Laut. Sementara teman kami gowes juga adalah dari Angkatan Laut yang baru pensiun yaitu Laksda TNI (purn) Puguh Santoso. Kami cukup lama di terima di KBRI Den Haag.
Pelabuhan Rotterdam
Setelah dari KBRI kami melanjutkan city tour ke pelabuhan Rotterdam Belanda berkeliling sambil foto dekat kapal-kapal yang berbagai macam jenisnya.
Setelah itu kami pergi cari restoran Indonesia yang tidak terlalu jauh dari Rotterdam. Alhamdulillah kami bisa makan enak dengan selera sesuai dengan lidah kami masakan ala Turkey Indonesia. Puas rasanya karena sudah hampir dua Minggu jarang ketemu masakan Indonesia.
Kincir Angin Tua Masih Berputar
Setelah makan bersama, kami lanjut ke lokasi kincir tua yang banyak didatangi oleh turis dari berbagai negara. Sibuk foto selfi di depan kincir yang dibangun tahun 1856, kami ikut jalan kaki berkeliling sambil selfi ria dengan beberapa turis mancanegara.
Shopping di Mall
Sebagai pendatang di negeri Belanda, tentu kami tidak melewatkan waktu untuk belanja oleh-oleh di salah satu mall terkenal di tengah kota Amsterdam. Sambil menikmati cappucino ala Belanda dengan goreng kentang spesial sambil membayangkan perjalanan kami gowes yang cukup jauh melintasi empat negara di mulai dari Paris Prancis, Brussel Belgia terus masuk ke negara Jerman baru ke Belanda dengan 10 etape sejauh 1.127 km. Suatu jarak cukup lumayan jauh bersepeda bagi usia 60-70 an tahun.
Dengan rata -rata ratusan kilometer setiap hari selama sepuluh hari berturut turut. Ini prestasi luar biasa dan kami cukup merasa bangga karena tidak semua orang mampu menempuh jarak sejauh itu dengan usia yang tidak muda lagi.
Berkunjung ke Stadion Ajax Amsterdam
Sebagai salah satu pencita olahraga termasuk sepakbola, tentunya kami tidak akan melewatkan waktu untuk masuk di stadion klub sepakbola kebanggaan masyarakat Belanda yaitu stadion Ajax.
Setelah mobil parkir di basemen yang luas kami naik dan masuk ke beberapa outlet penjual souvernir dan baju kaos berlogo Ajax. Beberapa di antara kami memesan baju mulai ukuran kecil buat cucu sampai ukuran dewasa lengkap dengan nama dan nomor punggung kesayangan masing-masing. Melengkapi oleh-oleh yang akan menambah beban bagasi pesawat Emirates 30 kg.
Undangan Makan Siang
Kebetulan teman kami pak Anton Bangun dan nyonya punya anak yang sudah cukup lama bermukim di Amsterdam dan bekerja di salah satu perusahaan besar di Belanda.
Kami diundang makan siang di salah satu restoran Indonesia yang menyajikan masakan asli Indonesia. Kami memilih menu yang rasanya cocok di lidah karena kami sebentar lagi akan bertolak dengan kereta cepat ke Paris untuk ikut meramaikan penutupan Tour de France yang akan diadakan tanggal 23-7-23.
Demikianlah laporan Sudarman Ade (21-7-23).
Editor: Erwan Mayulu
komentar terbaru