progresifjaya.id, JAKARTA – Guna menghindari para pemburu Badak jadikan Gua Sanghyang Sirah tempat persembunyaian degan berpura-pura menjadi Peziarah BTNUK (Balai Taman Nasional Ujung Kulon) tutup akses jalur darat menuju Gua Sanghyang Sirah.
“Hanya bulan bulan tertentu yang diperbolehkan seperti Maulud Safar dan bulan-bulan yang diperikan masyarakat itu membutuhkan sesuatu yang disampaikan di situ”.
Hal ini diungkapkan, Kepala Balai TTNUK Ardi Andono dalam siaran pers terkait perburuan Badak di Mapolda Banten yang diterima progresifjaya, Selasa (12/6/2024).
Menurut Ardi, langkah penutupan jalur hanya dilakukan di jalur darat. Peziarah masih bisa melakukan ziarah ke ‘Sirah Jawa’ melalui akses laut yang dipandu ketat oleh petugas TNUK. Bahkan ziarah pun hanya bisa dilakukan di bulan-bulan tertentu saja.
Ardi juga menuturkan, gubuk-gubuk liar yang ada di dekat tempat tersebut juga sudah dirobohkan, diduga gubuk-gubuk tersebut kerap dipakai para pemburu untuk bersembunyi.
“Pihak Balai TNUK bahkan bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam pengamanan tersebut. “Seluruh kuncen sudah kita identifikasi maka untuk yang berziarah ke Sanghyang Sirah untuk melalui darat kita larang tidak boleh lagi melalui darat tapi hanya diperbolehkan lewat laut itu pun harus dipandu,” tutu Ardi.
Ardi menambahkan, masyarakat yang mengaku sebagai kuncen juga telah dilakukan pemeriksaan dan identifikasi. “Ardi mengatakan pihak balai bukannya melarang para peziarah datang tapi hanya melakukan pengamanan lebih ketat agar tidak ada celah bagi para pemburu masuk ke TNUK,” imbuhnya.
Editor: Asep Sofyan Afandi