progresifjaya.id, JAKARTA – Banjir masih ancam Jakarta Badan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Sodetan Ciliwung.
Evaluasi ini untuk memperbaiki SOP yang telah dijalankan saat ini agar Sodetan Ciliwung bisa lebih maksimal menanggulangi banjir. “Ini kan baru pertama kali ada sodetan ini mengalami banjir. Jadi kami akan mengevaluasi kembali. Apakah SOP-nya sudah benar atau ada yang perlu disempurnakan”
Hal ini diungkapkan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Heri Mulyono saat dikonfirmasi, terkait banjir yang masih terjadi di sekitar wilayah Jakarta, Senin (13/11/2023).
Bambang belum dapat merincikan apa saja yang hal-hal utama yang menjadi evaluasi dalam pengoperasian Sodetan Ciliwung.
Menurutnya, Sodetan Ciliwung sudah dioperasikan dengan baik, evaluasi saat ini pun demi menyempurnakan SOP yang sudah berjalan.
“Kan banyak hal yang kami evaluasi terhadap kejadian kemarin kan. Nanti tentunya ini untuk perbaikan ke depan. Prinsipnya pengoperasian dan jalannya Sodetan Ciliwung ini sudah sesuai rencana,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, proyek sodetan Ciliwung yang pelaksanan pembangunan memakan waktu sekitar 11 tahun, diresmikan langsung Presiden Joko Widodo pada Senin (31/7/2023) tahun lalu. selama 11 tahun.
Keberadaan sodetan Ciliwung tersebut diklaim dapat menyelesaikan masalah banjir di enam kelurahan di DKI Jakarta. Namun, banjir masih melanda wilayah DKI Jakarta pada 4 dan 5 November 2023 setelah dilanda hujan deras. Proyek Sodetan Ciliwung yang disebut dapat menuntaskan 62 persen banjir di Jakarta pun dipertanyakan warga.
Mega proyek yang menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun ini dianggap belum efektif menanggulangi banjir di Jalan Kebon Pala 2, RT 13/ RW 4, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Padahal, sodetan terowongan dengan panjang mencapai 1.268 meter itu, diklaim dapat mengalirkan air dengan volume 60 meter kubik per detik.
Penulis/Editor : Asep Sofyan Afandi