Tuesday, July 15, 2025
BerandaPendidikan'Bapak Aing' Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Selatan Usai Didemo Pelajar

‘Bapak Aing’ Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Selatan Usai Didemo Pelajar

progresifjaya.id, KAB. BEKASI – Para pelajar SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menyambut gembira keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menonaktifkan kepala sekolah mereka, Kurniawati.

“Iya, saya senang, teman-teman juga merespons dengan riang gembira. Enggak sampai sujud syukur,” ujar Nsdir (nama samaran), seorang pelajar SMAN 9 Tambun Selatan, Kamis (5/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ia menerangkan, selama ini kepemimpinan Kurniawati dinilai kurang baik oleh para siswa. Mereka juga sering menyampaikan masukan untuk memperbaiki berbagai masalah internal sekolah, namun sayangnya, saran-saran tersebut tidak pernah dilaksanakan. “Masukan didengar, tapi tidak dilaksanakan,” tambah Nadir.

Setelah Kurniawati dinonaktifkan, Nadir berharap agar kepala sekolah yang baru dapat membawa perubahan positif. “Iya, berharap semoga kepala sekolah yang baru lebih baik,” imbuhnya.

Diketahui, Kurniawati didemo ratusan pelajar terkait dugaan tanda tangan pengadaan snack fiktif, pungutan liar berkedok sumbangan pembangunan gedung sekolah dan pembelian air conditioner (AC) atau alat pendingin ruangan musala.

Kabar penonaktifan Kurniawati pun dibenarkan oleh Humas SMAN 9 Tambun Selatan, Sahri Ramadan. “Iya betul dinonaktifkan Bapak Gubernur, hanya saja saya tidak tahu kapan persisnya,” kata Sahri saat dihubungi, Kamis (5/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ia juga membenarkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sedang melakukan audit pasca-aspirasi pelajar mencuat ke publik. Hanya saja, ia tidak mengetahui audit apakah menyasar keuangan sekolah atau pribadi Kurniawati. “Tapi untuk audit itu benar,” ungkap Sahri.

Kini, sejumlah guru SMAN 9 Tambun Selatan dipanggil Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat untuk dimintai keterangan perihal masalah internal sekolah mereka. Selain itu, internal sekolah juga tengah membahas pengganti sementara posisi Kurniawati setelah dinonaktifkan Dedi. “Sedang dibahas di internal,” imbuh dia.

Diketahui, Kurniawati sudah dua hari tidak masuk kantor setelah ratusan pelajar melakukan demonstrasi. “Sudah dua hari tidak masuk, tepat setelah demo kemarin,” ujarnya.

Sahri menambahkan, Kurniawati tidak memberikan pemberitahuan atau penjelasan atas ketidakhadirannya kepada pimpinan sekolah lainnya. “Iya, tanpa pemberitahuan,” ungkap Sahri.

Sebelumnya diberitakan, ratusan pelajar kelas X dan XI SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menggelar aksi damai di halaman sekolah mereka pada Selasa (3/6/2025).

Mereka menyoroti pemaksaan tanda tangan pengadaan snack yang diduga fiktif. Selain itu, mereka juga mempermasalahkan praktik dugaan pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan seperti pembangunan gedung sekolah hingga pembelian alat pendingin ruangan mushala.

Selain itu, pelajar juga meminta kejelasan mengenai fasilitas usaha kesehatan sekolah (UKS) yang hingga kini hanya tersedia meja tanpa kursi dan kasur. Begitu juga dengan ketersediaan obat yang sudah dua bulan belakangan ini tak mendapat suplai dari pihak sekolah. Para pengurus UKS bahkan terpaksa menggunakan uang pribadi untuk membeli obat apabila ada pelajar yang memerlukan perawatan. (Jamins)

Artikel Terkait

Berita Populer