Monday, December 9, 2024
BerandaTNI/PolriBertambah, Pasien Sembuh Covid-19 di Depok Jadi 365 Orang atau Capai 57%

Bertambah, Pasien Sembuh Covid-19 di Depok Jadi 365 Orang atau Capai 57%

progresifjaya.id, DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali memperbarui data perkembangan kasus Covid-19 di Kota Depok. Berdasarkan data yang dirilis, total pasien sembuh Covid-19 menjadi 365 orang atau mencapai 57,57 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada.

“Alhamdulillah, hari ini pasien yang sembuh bertambah 6 orang. Dengan demikian, jumlah seluruhnya sebanyak 365 orang,” tutur Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Jumat (12/06/20).

Sementara pasien konfirmasi positif bertambah sebanyak 9 orang. Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan Swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RS UI sebanyak 4 kasus.

Kemudian, sambungnya, sisanya berasal dari informasi Kementerian Kesehatan sebanyak 2 kasus, 1 kasus informasi dari RS Universitas Diponegoro, dan 1 kasus dari BPTKLPP.  Sedangkan 1 kasus lainnya merupakan informasi Satgas Kampung Siaga Covid yang selanjutnya dilakukan tracing oleh Tim Tracing dari hasil PCR dari RS Persahabatan.

“Dengan penambahan ini, total pasien konfirmasi positif sebanyak 634 orang dan meninggal dunia 32 orang,” terangnya.

Lebih lanjut, Mohammad Idris menyebutkan, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selesai pemantauan hari ini bertambah 6 orang dan Orang Dalam Pemantauan  (ODP) 11 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah 7 orang.

“Jumlah PDP yang meninggal saat ini sebanyak 91 orang, tidak ada penambahan dibandingkan hari sebelumnya. Meski begitu, Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI,” tambahnya.

Dia menambahkan, meski pasien sembuh Covid-19 terus meningkat, tetapi penularannya pun masih terus terjadi. Hal tersebut terlihat dari tren kasus yang sangat dinamis dari waktu ke waktu.

“Saat ini penularan masih terjadi, baik import case maupun transmisi lokal, sehingga memerlukan kewaspadaan kita semua,” tandasnya.

Penulis: Agus Tanjung

Editor: Hendy

Artikel Terkait

Berita Populer