progresifjaya.id, JAKARTA – Dasar mental pengemis, meski sudah kaya raya masih juga jadi pengemis di pinggir jalan. Padahal, dari hasil mengemis bertahun-tahun peminta-minta itu sudah dapat mengumpulkan harta bendanya mencapai Rp 15 miliar dan bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang pendidikan layak.
Adalah Bharat Jain (45) asal Mumbai, India. Dari sejak muda sampai sekarang masih menjalani profesinya sebagai pengemis jalanan, meskipun sudah menjadi orang kaya. Bayangkan saja, lelaki paruh baya itu kini tinggal di sebuah apartemen mewah, tidak selayaknya sebagai pengemis yang umumnya tinggal di tempat atau pemukiman kumuh di negara Sungai Gangga itu.
Pekerjaan sebagai orang yang minta sedekah di pinggir jalan itu, hanya bermodalkan belas kasihan orang-orang, pengendara motor dan mobil yang lewat di depannya. Namun siapa sangka pengemis yang terlihat lusuh dan kusut itu memiliki harta kekayaan yang fantastis. Pasalnya, dari hasil sedekah orang lain itu Bharat dapat menghasilkan Rp 11 juta per bulan, atau 2 kali UMR di Indonesia.
Menurut sebuah laporan oleh Economic Times seperti dikutip CNBCIndonesia.co, Sabtu (19/4), Bharat Jain adalah pengemis terkaya di dunia yang sering terlihat mengemis di jalanan Mumbai, India.
Adapun kisah Bharat Jain yang berawal dari sosok sederhana hingga menjadi pengemis kaya raya sungguh menakjubkan. Lelaki kurus itu lahir dari keluarga yang serba terbatas secara ekonomi, sehingga dia tidak mampu mengejar pendidikan formal.
Lantaran tidak mengenyam pendidikan, Bharat tentu sulit mendapatkan pekerjaan yang stabil. Meski demikian, dia sukses mengubah hidupnya dan keluarganya berkat profesinya yang tidak lazim itu.
Saat ini, Bharat Jain diproyeksikan memiliki harta lebih dari Rs 7,5 crore rupee atau sekitar Rp 14,8 miliar. Anak-anaknya pun mengenyam pendidikan formal secara layak di sekolah favorit.
Tak tanggung-tanggung, pengemis itu sanggup menghasilkan Rs 60.000-75.000 atau setara Rp 11 juta dalam sebulan hanya dengan meminta-minta di pinggir jalan setiap hari.
Selama bertahun-tahun bekerja sebagai pengemis, Bharat Jain mampu mengumpulkan banyak uang untuk membeli berbagai barang dan aset. Dia tercatat memiliki apartemen dua kamar tidur di Mumbai senilai Rs 1,2 crore atau Rp 2,3 miliar. Ia pun menyewakan dua tokonya di Thane dengan sewa Rs 30.000 per bulan atau sekitar Rp 5,5 juta
Meski sudah kaya raya, Bharat diketahui tetap mengemis di kawasan Chhatrapati Shivaji Maharaj Terminus atau Azad Maidan. Layaknya pengemis, dia bergabung dengan yang lainnya duduk di pinggir jalan dengan pakaian lusuh dan menampakan tampang pengemis sungguhan supaya orang iba dan memberi sedekah.
Di saat banyak orang bekerja keras namun hanya memperoleh beberapa ratus rupee, Bharat Jain berhasil menghasilkan Rs 2.000-2.500 per hari (Rp 365.000 hingga Rp 500.000) dalam waktu 10 hingga 12 jam hanya dengan mengemis.
Bharat Jain dan keluarganya tinggal dengan nyaman di apartemen dua kamar. Anak-anaknya pergi sekolah, sedangkan anggota keluarga lainnya memiliki toko alat tulis.
Bharat Jain tidak peduli dengan pihak-pihak yang menyudahi profesinya sebagai pengemis, karena hidupnya sudah mapan. Namun dia tidak mengindahkan nasehat ini dan melanjutkan pekerjaannya dengan mengemis sampai saat ini.
Cerita pengemis dengan penghasil tinggi dan kaya sudah banyak terjadi di Indonesia. Tapi, tidak seperti di Mumbai India ini. Paling kaya mereka punya duit ratusan juta dari hasil mengemis. Meskipun demikian pekerjaan jadi pengemis ini merupakan profesi yang menjanjikan, buktinya meskipun sudah ada larangan mengemis dari pemerintah, tapi tetap saja profesi itu tumbuh subur bagai jamur di musim hujan.
Penulis/Editor: Isa Gautama