Saturday, April 19, 2025
BerandaBerita UtamaBioskop Kembali Dibuka, Pendapat IDI: Boro-boro Menurun

Bioskop Kembali Dibuka, Pendapat IDI: Boro-boro Menurun

progresifjaya.id, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan pemerintah agar mengkaji secara matang rencana pengoperasian kembali bioskop di pusat-pusat perbelanjaan di wilayah DKI Jakarta. Pasalnya, pembukaan bioskop dikhawatirkan justru hanya akan memunculkan klaster penyebaran Covid-19 baru di tengah upaya pengendalian Covid-19 oleh pemerintah.

Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban mengatakan, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memulai kegiatan operasional bioskop. Sebab, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. “Boro-boro menurun, kita sekarang masih banyak kan. Kemarin itu 2.300-an lebih (bertambahnya),” kata Zubairi, Kamis (27/8/2020).

Oleh karena itu, Zubairi berpendapat bahwa pembukaan bioskop lebih didasari pada motif ekonomi dibandingkan faktor kesehatan semata.

Ia menjelaskan, penutupan bioskop sebagai ekses dari pandemi Covid-19, tak hanya berdampak pada bisnis bioskop itu sendiri, melainkan juga industri perfilman secara menyeluruh. Dampak ini tak hanya dirasakan di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri.

“Coba saja masukkan kata ‘cinema’, ‘covid’, ‘wiki’ di Google, di sana akan keluar datanya. Ternyata itu bisnis billion dollar. Sekarang itu ruginya banyak,” ucapnya.

Zubairi berpendapat, motif ekonomi lebih kental terasa, alih-alih peningkatan imunitas kesehatan masyarakat di dalam wacana pembukaan bioskop ini. Sebab, bila tujuan utama pemerintah adalah untuk meningkatkan imunitas yang diperoleh dengan cara menonton film, sebenarnya ada cara lain untuk mendapatkan imunitas tersebut.

“Olahraga minimal 150 menit per minggu, artinya 30 menit per hari atau satu jam per hari itu berarti tiga kali seminggu diimbangi dengan pola makan, konsumsi sayur dan buah-buahan,” ucapnya.

Zubairi sepakat bahwa menonton film memang akan meningkatkan kebahagiaan masyarakat. Namun, perasaan senang yang dialami belum tentu akan meningkatkan imunitas tubuh.

Selain itu, tidak ada jaminan bahwa perasaan senang dapat mencegah seseorang dari tertular virus corona. “Malah menonton bioskop itu bisa meningkatkan potensi penularan,” kata dia.

Namun, jika pemerintah bersikeras menjadikan kebahagiaan sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas, maka ada pilihan lain bagi masyarakat dalam menonton, yaitu dengan mengakses platform penyedia layanan film daring. Dengan demikian masyarakat tidak perlu datang ke bioskop untuk mencari kebahagiaan sehingga imunitas mereka meningkat.

Ruangan bioskop yang tertutup dan bersuhu dingin dikhawatirkan justru akan mempercepat penularan virus corona. Sekalipun, pemerintah berencana mengatur operasionalisasi bioskop dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti membatasi jumlah penonton di dalam satu ruangan dan menerapkan jarak antar penonton.

Belajar dari Pengalaman

Zubairi pun mengingatkan pemerintah agar belajar dari pengalaman sebelumnya ketika melonggarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan membuka kembali perkantoran.

Meski ada protokol kesehatan yang membatasi jumlah karyawan yang boleh masuk kantor, pada kenyataannya tidak sedikit perkantoran yang justru menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada akhir Juli lalu mencatat paling tidak terdapat 68 perkantoran di DKI Jakarta yang menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Terbaru, klaster penyebaran Covid-19 diketahui berada di pabrik LG yang berada di kawasan MM 2000 Industri Cikarang, Bekasi. Tak kurang dari 242 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah satu orang meninggal dunia akibat Covid-19 pada 19 Agustus lalu.

Zubairi pun mengingatkan, agar rencana pembukaan bioskop ditunda untuk sementara waktu agar laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia dapat terkendali dengan baik. “Lebih baik mencegah, daripada mengobati,” kata dia.

Penundaan ini, imbuh dia, sebaiknya dilakukan hingga pemerintah telah benar-benar telah memiliki vaksin yang teruji ampuh dapat mencegah penularan Covid-19 dan memulai program vaksinasi untuk masyarakat.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 162.884 kasus per 27 Agustus. Jumlah ini bertambah 2.719 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Wilayah DKI yang menurut rencana akan menjadi provinsi pertama yang membuka bioskop, mencatat penambahan 760 kasus dalam sehari. Sehingga, akumulasi kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 36.213 kasus.

Sumber: Kompas.com

Editor: Hendy

Artikel Terkait

Berita Populer