progresifjaya.id, LEBAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, menyediakan bantuan berupa pembangunan sumur bor yang disalurkan untuk empat kecamatan rawan krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama menjelaskan, saat ini pembangunan sumur bor sudah dimulai di delapan lokasi, yang tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sajira, Warunggunung, dan Curugbitung. Lokasi-lokasi tersebut dipilih berdasarkan laporan masyarakat dan hasil pemetaan wilayah rawan kekeringan.
“Ada dua lokasi sumur bor di Leuwidamar, dua di Sajira, dua di Warunggunung, dan satu di Curugbitung. Tujuannya agar kebutuhan air warga tetap terpenuhi,” kata Febby, Rabu (11/06/2025).
Meski musim kemarau tahun ini diprediksi tidak terlalu ekstrem, BPBD tetap siaga karena banyak wilayah perbukitan di Lebak yang kesulitan mendapatkan akses air bersih.
Selain membangun sumur, BPBD juga intens menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki ke desa-desa terdampak. Sekitar 3.000 liter air nanti dikirimkan setiap hari ke berbagai titik bantuan.
“Sumur akan dibangun di desa yang masuk kategori kekeringan ekstrem. Ini bagian dari program BPBD untuk solusi jangka panjang,” tambah Febby.

Pemerintah daerah berharap keberadaan sumur bor ini bisa menjadi solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan PDAM.
Secara terpisah, anggota DPRD Lebak, Regen Abdul Haris mengaku jika pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah cepat tanggap dalam mengantisipasi segala bentuk kemungkinan bencana yang akan terjadi di kemudian hari.
Kata dia, pembangunan sumur bor di empat kecamatan itu juga merupakan upaya kongkrit dari pemerintah guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Ini merupakan tindakan preventif yang dilakukan oleh eksekutif. Nanti saat musim kemarau tiba, pasokan kebutuhan air di daerah langganan kekeringan dapat terpenuhi karena adanya sumur bor itu,” ucap Regen. (R. R)