progresifjaya.id, JAKARTA – Pilihan aksi tindakan Tim Patroli Perintis Presisi (3P) Polda Metro Jaya saat patroli kota dan monitoring pada Sabtu, (8/6) dini hari patut diacungi jempol.
Betapa tidak. Saat tengah melakukan laping patroli, 2 kelakuan sekelompok remaja yang ingin speending atau balap liar serta yang hendak tawuran ditemukan di dua lokasi berbeda. Tapi oleh Tim 3P, kedua kelakuan ini bisa total dihentikan dengan tindakan humanis berbentuk patroli dialogis.
Ikhwal semua cerita ini berawal dari starting grid show of force patroli Tim 3P Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada pukul 00.45 WIB.
Selanjutnya, patroli Tim 3P yang dipimpin Ipda Moch Januar Fauzy R dan Ipda Gandi Rezeki Sinaga masuk ke wilayah Jakarta Timur sekitar pukul 01.00 WIB. Tak lama kemudian, seorang pemuda mencurigakan terlihat di Jalan Hankam Raya. Namun saat didekati dan diperiksa, tak ada benda berbahaya seperti senjata tajam ditemukan dari pemuda tersebut. Dia lalu dinasihati agar jangan keluyuran tengah malam dan diminta segera pulang.
Pukul 01.20 WIB, saat laping patroli Tim 3P memasuki Jalan Taman Mini, Jakarta Timur, ada sekelompok remaja ketangkap basah tengah bersiap-siap speending atau balapan liar. Mereka langsung didekati dan disekat pergerakannya agar tidak kabur. Pemeriksaan kendaraan dan penggeledahan pun dilakukan. Ternyata aman tak ditemukan pelanggaran.
Mereka kemudian diajak berdialog asyik oleh Tim 3P perihal potensi pelanggaran hukum yang bisa didapat jika melakukan speending. Setelah semuanya memahami dan berjanji tak kan mengulangi lagi, mereka diminta bubar balik kanan ke rumah masing-masing.
Saat mendekati Subuh sekitar pukul 04.30 WIB, laping patroli Tim 3P merekam segerombolan remaja hendak tawuran di Jalan Kawasan Industri, Jakarta Timur. Gerak cepat langsung dilakukan dengan mendekati dan menghambat pergerakan mereka. Tak ada yg lolos dari pemeriksaan dan penggeledahan.
Tapi hasil pantauan rupanya membuktikan tak ada pelanggaran pidana ditemukan. Semua remaja ini lalu dikumpulkan dan diberi nasihat serta pesan kamtibmas. Hindari tawuran dan jadilah remaja baik-baik yang berpikiran positif dalam pesan dialog ini. Setelah mereka memahami dan berikrar tak pernah mau tawuran lagi, para remaja ini pun dibubarkan dan disuruh pulang ke rumah masing-masing. (Bembo)