progresifjaya.id, JAKARTA – Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma didampingi Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Reza Phahlevi membuka Musyawarah Kota Luar Biasa (Muskotlub) Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat masa bakti tahun 2023-2028, seiring dengan terjadinya kekosongan Ketua PMI Jakarta Pusat H. Soewardi Sulaiman yang telah tutup usia pada tanggal 15 April 2024 lalu, di Gedung Serbaguna Besar Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I No. 1, Gambir, Selasa (30/4).
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma menyampaikan Musyawarah Kota Luar Biasa PMI Jakarta Pusat merupakan kebutuhan organisasi untuk melakukan dan menetapkan ketua baru, yang sebelumnya sudah terpilih Ketua PMI Jakarta Pusat H. Soewardi Sulaiman.
“Hal ini sesuai amanat dari AD/ART dan semua yang menjadi pengurus PMI Jakarta Pusat harus taat dan tunduk pada AD/ART karena itu yang menjadi acuan ketika terjadi dinamika dalam organisasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Dhany Sukma mengatakan, siapapun yang terpilih menjadi Ketua PMI Jakarta Pusat harus bisa menjadi pemimpin yang berkomitmen, berintegritas, disiplin serta menjunjung tinggi 7 prinsip nilai-nilai kepalangmerahan.
“Di sini kita ingin melanjutkan masa kepemimpinan PMI Jakarta Pusat masa bakti tahun 2023-2028, dan jika disepakati dengan tata tertib serta keputusan selanjutnya sudah tidak perlu lagi dikomentari,” tandasnya.
Pada Musyawarah Kota Luar Biasa PMI Jakarta Pusat sebagai pimpinan sidang Mulyadi Guntur Aritonang secara musyawarah dan mufakat terpilih H. Asep Djuanda Sunarya menjadi Ketua PMI Jakarta Pusat masa bakti 2023-2028.
“Alhamdulillah terima kasih atas bantuan dan dukungan sehingga dapat terpilih untuk meneruskan dan melanjutkan almarhum H. Soewardi Sulaiman. Ini merupakan sejarah baru anak PMR menjadi Ketua PMI Jakarta Pusat, yang sebenarnya ingin bercita- cita menjadi kepala markas,” ucap Ketua PMI Jakarta Pusat Terpilih H. Asep Djuanda Suryana.
H Asep menyampaikan sejak SMP dirinya sudah ikut kegiatan PMR di sekolah sampai harus memilih antara pelajaran atau menjadi PMR dam tetap menjadi PMR.
“Alhamdulillah pada saat itu nilai pelajaran di sekolah cukup bagus dengan nilai 9,” katanya.
Ia berharap dukungan para relawan dan stakeholder bahwa dirinya tidak dapat bekerja sendiri.
“Kita harus bekerja sama secara tim , sekali lagi ini sejarah baru anak PMR menjadi Ketua PMI Jakarta Pusat dan akan terus melanjutkan PMI Jakarta Pusat yang lebih baik lagi,” tandasnya.
Musyawarah Kota Luar Bisa PMI Jakarta Pusat masa bakti tahun 2003-2028 ditutup secara langsung oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Pusat Ahmad Juhandi juga dihadiri Sekretaris PMI Provinsi DKI Jakarta Pusat Arief Rachman, Edward Bachtiar, anggota Dewan Kehormatan PMI Jakarta Pusat, para Ketua PMI tingkat Kecamatan dan relawan.
Penulis: Fari. K