progresifjaya.id, JAKARTA – Dalam memeriahkan HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kecamatan Senen melalui Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat dan Komunitas One For All menggelar Panggung Kolaborasi Kecamatan Senen dengan mengusung tema “Kemerdekaan Sesungguhnya Adalah Bagaimana Kita Memerdekakan Ibu Tercinta ” di Taman Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Jalan Kramat Bunder, Kelurahan Senen Jakarta Pusat, Sabtu (17/8)
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma didampingi Kepala Suku Dinas Kebudayaan H. M. Nurdin dan Camat Senen Ronny Jarpiko menghadiri sekaligus membuka panggung kolaborasi Kecamatan Senen yang diisi dengan berbagai lomba, pertujukan seni dan kebudayaan serta kegiatan cuci kaki ibu secara massal yang diikuti 40 Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) se-Kecamatan Senen.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan panggung kolaborasi dalam memeriahkan HUT ke 79 Republik Indonesia dengan berbagai lomba.
Salah satunya cuci kaki ibu adalah momentum yang nilai universalnya ialah membangun kebahagiaan dihari kemerdekaan.
“Dengan cara mencapai kebahagiaan pun bisa bermacam-macam, misalnya melalui perekatan antara anak dan ibu melalui cuci kaki ibu ataupun hiburan serta aktifitas yang membahagiakan,” ujarnya.
Dhany Sukma menjelaskan, kebahagiaan itu universal, jadi kita ingin kemerdekaan ini melahirkan sebuah kebahagiaan dari cara kita masing-masing.
Makna yang bisa kita ambil dari peringatan HUT Kemerdekaan di Kecamatan Senen ini ialah dengan budayanya kita kuatkan sebagai pembentukan karakter budaya.
Kemudian kita ingin memetik kebahagiaan dengan membahagiakan orang lain terutama ibu sendiri.
“Dipilihnya kegiatan cuci kaki ibu dalam rangka HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Senen karena kegiatan ini menjadi media yang cukup bagus dalam mengisi kemerdekaan dan juga mendekatkan diri dengan sang pencipta melalui orang tua,” katanya.
“Dengan mempertemukan anak dengan orang tua dalam momen cuci kaki ibu akan ada cucuran air mata yang dapat membuka pintu hati anak dan orang tua sehingga lebih mendekatkan dengan sang pencipta,” imbuhnya.
Ia berharap, momen meminta maaf seorang anak kepada ibunya ataupun sebaliknya sehingga saling memaafkan.
“Kita akan gelorakan terus semangat cuci kaki ibu supaya perubahan perilaku bisa kita mulai dari saling memaafkan, dan momen anak meminta maaf kepada ibunya karena ibunya adalah kramat bagi dirinya,” tandasnya.
Acara Panggung Kolaborasi Kecamatan Senen dalam memeriahkan HUT ke 79 Republik Indonesia yang mengikuti beberapa lomba untuk yang juara diberikan piala dan piagam penghargaan serta penyantunan anak yatim.
Penulis/Editor: Fari. K