progresifjaya.id, JAKARTA – Indonesia boleh bangga dengan dinobatkannya Anak Agung Sagung Devi Suamba Pradnyandari sebagai Miss Universe Asia (MUA) 2025. Perempuan asal Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, itu berhasil menyisihkan 28 finalis dari 4 negara di Asia. Acara grand final MUA yang berlangsung di Varuna, Marine Safari, Gianyar, Bali, Kamis (1/5) berlangsung meriah.
Senyuman mengembang di wajah Devi Suamba saat diumumkan sebagai pemenang yang berjalan ke tengah panggung dan dipasangi mahkota beserta tongkat dan jubah emas menyerupai kostum ratu.
“Benar-benar tidak menyangka. Ini mimpi dari kecil ingin pageant dan baru kesampaian di usia 24 tahun. Ini tanggung jawab besar untuk bawa nama Indonesia,” kata Devi Suamba.
Lulusan Program Studi S2 Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) itu mengungkapkan keberhasilannya di MUA 2025 berkat dukungan dari kedua orang tuanya. Devi Suamba siap diberangkatkan ke China untuk melakukan fashion show dan berbagai tanggung jawab lainnya setelah memenangi MUA 2025.
Devi Suamba juga mengenang proses hingga berhasil menjadi pemenang. Ia mengikuti wawancara kontes kecantikan itu pada Februari 2025. Seusai itu, ia mengikuti karantina sampai grand final pada April sampai Mei 2025 mendatang.
“Segi kesulitan tidak ada karena dibarengi latihan, saya jalani saja. Nervous tentu ada, tetapi saya percaya diri. Yakini kalau akan baik-baik saja,” ungkap wanita cantik itu.
Dipilihnya Bali sebagai lokasi Grand Final, sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan Pulau Dewata itu yang merupakan destinasi wisata dunia sangat populer.
Direktur Cocos Tour Indonesia, pemegang lisensi Miss Universe Asia Indonesia, Lentono, menyampaikan, kehadiran para finalis ini, selain untuk memperkenalkan budaya Bali, juga untuk mempromosikan destinasi wisata di Bali. “Jadi kehadiran para finalis ini, selain mempromosikan destinasi wisata di Bal, mereka juga diperkenalkan hudaya Bali,” katanya.
Untuk grand final ini kata dia, ada sebanyak 28 peserta yang beradu kemampuan untuk memperebutkan mahkota Miss Universe Asia 2025. Dijelaskan Lentono, sebelumnya mulai tanggal 28 April, para finalis telah mengikuti karantina. Di sana mereka diberi berbagai pelatihan, termasuk koreografi, termasuk juga diajarkan tarian Bali serta belajar berkomunikasi.
Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah event yang sudah memasuki tahun ke 25 ini kata dia, memang pilihan pihak penyelenggara dari China, meski sebelumnya sudah pernah digelar di beberapa negara. “Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah karena Bali merupakan destinasi wisata dunia dengan banyak objek wisata yang bagus. Tentu ini menjadi salah satu pilihan untuk digelarnya grand final ini,” ucapnya Lentono.
Penulis/Editor: Isa Gautama