progresifjaya.id, Depok, – Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menghimbau warga masyarakat Depok dan sekitarnya peduli potensi bahaya bencana banjir dan longsor dengan tidak membuang sampah sembarang termasuk ke kali dan saluran air (Drinase).
“Sumbangan paling besar yang menyumbat kali adalah sampah, yang sengaja dibuang di saluran air. Ini yang sampai saat ini terus kita dorong agar masyarakat bisa meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, seperti ke kali”.
Hal ini diungkapkan Kadis PUPR (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok, Citra Indah Yulianty, belum lama ini.
Citra juga meminta agar warga tidak membuat bangunan di sekitar GSS (Garis Sempadan Sungai, sebab pembangunan di GSS bisa berdampak pada ambrolnya turap yang telah dibangun Pemerintah.
“Kami jaga turap yang sudah terbangun, baik dari sisi pemeliharaan maupun dari sisi peremajaan. Untuk itu, warga jangan mendirikan bangunan di jalur GSS. Selain merugikan kami jika terjadi longsor, warga yang melanggar GSS tidak akan dapat ganti rugi karena bangunan sudah menyalahi aturan,” tuturnya.
Disisi lain, pihaknya menghimbau masyarakat untuk melapor jika ada potensi longsor ataupun banjir di wilayah masing-masing. Laporan bisa ke Kantor Dinas PUPR yang berada di Jalan Raya Bogor KM 34,5, maupun via twitter di @DinasPUPR. Nanti tim kami yang akan mengecek dan menindaklanjuti,” imbuh, Citra.
Lebih lanjut Citra menuturkan, himbauan yang diberikan merupakan langkah antisipasi agar bencana longsor atau banjir bisa langsung ditangani, sehingga tidak mengakibatkan kerugian bagi masyarakat.
Dirinya berharap agar masyarakat bisa menjaga lingkungan, karena faktor terbesar yang menyumbat saluran air adalah sampah
“Contoh saat ini Situ Pengarengan sudah tidak ada sampah. Namun di Kali Laya Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, justru menjadi tempat pembuangan sampah. Sekali lagi kami minta masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan. Jangan hanya dari pemerintah saja, sebab sampah menjadi tanggung jawab bersama,” tandasnya.
Penulis: Agus Tanjung/Editor: Asep Sofyan Afandi
komentar terbaru