Friday, February 14, 2025
BerandaHukum & KriminalCemburu dan Sakit Hati, Motif Antok Memutilasi Uswatun: Potongan Jasad Korban Dibuang...

Cemburu dan Sakit Hati, Motif Antok Memutilasi Uswatun: Potongan Jasad Korban Dibuang ke Tempat Terpisah

progresifjaya.id, SURABAYA – Polda Jawa Timur mengungkapkan sisi gelap dari tersangka pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29), yakni Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33). Selain menjadi pelaku keji, Antok ternyata adalah ketua ranting sebuah perguruan silat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dan juga anggota aktif sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang sosial, kemasyarakatan, dan antikorupsi.

Informasi ini diungkap oleh Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim pada Senin (27/1/2025). Dalam konferensi tersebut, Farman mengungkapkan bahwa tersangka memanfaatkan identitasnya untuk tampak seperti pejuang sosial.

“Sisi lain yang baru kita ketahui, si tersangka juga merupakan salah satu ketua ranting perguruan pencak silat di Tulungagung,” lanjutnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, terungkap bahwa motif di balik aksi keji tersebut adalah rasa cemburu dan sakit hati. Farman mengungkapkan bahwa Antok merasa tersinggung setelah mengetahui korban, yang mengaku sebagai istri sirinya, telah memasukkan seorang pria lain ke dalam kos.

“Korban pernah ketahuan memasukkan laki-laki ke dalam kos, sementara tersangka mengaku sebagai suami siri dari korban,” jelas Farman.

Selain itu, tersangka juga terkejut dengan perkataan korban yang mendoakan agar anak perempuannya kelak menjadi pekerja seks komersial (PSK).

Hal ini memicu amarah tersangka yang kemudian melancarkan aksi pembunuhan terhadap korban.

Kronologi

Pada Minggu (19/1/2025), tersangka mengundang korban untuk bertemu di sebuah hotel di Kediri dengan janji membawa uang Rp 1 juta sebagai pemberian kepada korban, yang sebelumnya sering meminta uang kepadanya. Setelah bertemu, Antok melancarkan aksi pembunuhan tersebut. Setelah melakukan tindakan brutal tersebut, pelaku membuang potongan jasad korban ke tempat-tempat yang terpisah.

Potongan tubuh pertama kali ditemukan oleh warga di sebuah selokan dekat tempat pembuangan sampah (TPS) di Ngawi pada Kamis (23/1/2025), dalam kondisi tanpa kepala dan kaki.

Kepala dan kaki korban ditemukan polisi di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, sementara bagian tubuh lainnya ditemukan di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. (Red)

Artikel Terkait

Berita Populer