Monday, May 12, 2025
BerandaBerita UtamaCorona di Jakarta di Atas 1000 Kasus Baru, IDI: Justru Bagus Masif...

Corona di Jakarta di Atas 1000 Kasus Baru, IDI: Justru Bagus Masif Lakukan Tes

progresifjaya.id, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai, Jakarta yang masih mengalami di atas 1.000 kasus baru meski telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), merupakan hal yang baik. Hal ini disebabkan Pemprov DKI Jakarta selama melaksanakan PSBB juga banyak melakukan pengetesan spesimen kemudian segera mengetahui siapa yang terkonfirmasi positif dan segera dikarantina untuk memutus penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

“Menurut saya bagus sih, karena tes di Jakarta banyak sedangkan provinsi lain tidak terlalu banyak. Karena tesnya banyak, sehingga yang ketemu (positif Covid-19) juga banyak,” kata Ketua Satgas Covid-19 IDIZubairi Djoerban, Selasa (22/9).

Artinya, dia menambahkan, PSBB tidak berarti kasus Covid-19 di ibu kota turun karena selama periode PSBB, pemerintah DKI Jakarta justru masif melakukan tes pada masyarakatnya. Ia menyebutkan, pemerintah Jakarta memeriksa 5.451 spesimen per hari atau sekitar 22 persen dari total pengetesan tingkat nasional. 

Dilansir Republika, setelah terkonfirmasi positif, mereka mendapatkan penanganan menjalani karantina isolasi mandiri, baik di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, hotel, atau gedung yang tidak digunakan. “Karantina bertujuan supaya tidak terjadi lagi penularan baru,” katanya.

Dia mengatakan, banyak pasien DKI Jakarta yang dites PCR dan positif Covid-19 setelah dikarantina kemudian sembuh. Akhirnya, ini berdampak pada positivity rate di Jakarta yang cenderung menurun sepekan terakhir. 

Dia menyebutkan, positivity rate DKI Jakarta dalam sepekan terakhir sekitar 12,8 persen, sedangkan sebelumnya masih diatas 13 persen. “Jadi, positivity rate DKI Jakarta menunjukkan penurunan,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi banyaknya spesimen yang diperiksa Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, Zubairi mendorong pemerintah daerah Jakarta memeriksa lebih banyak spesimen. Meski nantinya banyak yang hasilnya positif, penderita bisa segera mendapatkan penanganan. 

Dia menyontohkan di Wuhan, China yang sudah terkontrol dengan baik kemudian muncul klaster di wilayah lainnya Beijing. Tak tinggal diam, pemerintah Beijing mengetes 100 ribu, 300 ribu bahkan pernah mencapai 1 juta spesimen per hari dan kemudian yang positif mendapatkan pelayanan kesehatan.  

Sebelumnya, pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.000 orang dalam 24 jam terakhir. Angka ini semakin mengukuhkan tren kasus harian yang semakin menanjak naik. Dari penambahan kasus hari ini DKI Jakarta tetap menyumbangkan angka tertinggi disusul kemudian Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Sumber: Republika

Editor: Hendy 

Artikel Terkait

Berita Populer