progresifjaya.id, JAKARTA – Suasana demo mahasiswa dan buruh menolak Omnibuslaw Cipta Kerja pada Selasa (20/10) hampir berujung rusuh. Terlihat massa berusia remaja itu datang jelang pukul 17.00 WIB setelah massa mahasiswa dan buruh bubar dari sekitar Patung Kuda. Mereka bernyanyi dan melontarkan kata-kata nyeleneh kepada aparat di balik pagar berduri.
Suasa mulai memanas sekitar pukul 17.10 WIB. Massa melemparkan botol, batu, dan petasan ke barisan aparat. Aparat meresponsnya dengan mundur dari kawat berduri. Kapolres Jakarta Pusat lalu berupaya menenangkan dan meminta mereka bubar. Mereka akhirnya bubar setelah dinegosiasi oleh Dandim 0501/Jakarta Pusat BS.
“Adik-adik semua saya jamin aman pulang. Luar biasa adik-adik hari ini. Adik-adik semua dikawal tentara untuk pulang,” kata Dandim di depan kawat berduri yang membatasi aparat dan massa.
Setelah membujuk mereka sekitar 10 menit, akhirnya massa mau membubarkan diri. “Apakah setuju untuk pulang dikawal tentara?” kata Dandim. “Setuju” teriak massa.
Sebelum membubarkan diri, massa meneriakkan yel-yel, “Terima kasih bapak TNI,” berulang kali. Sekitar pukul 17.45, prajurit marinir dan prajurit gabungan dari Yonmekanis 202, Yonmekanis 203, serta Yonkav 9 mulai memasuki barisan massa.
Tampak puluhan tentara dengan baret ungu dan hijau masuk ke barisan massa. Massa pun perlahan bubar ke arah Bundaran HI. Personel TNI pun terus mengawal mereka.
Berdasarkan pantauan di lokasi massa yang datang sekitar pukul 17.00 WIB itu akhirnya membubarkan diri pukul 17.45 WIB. Mereka mau bubar setelah dibujuk Dandim 0501/Jakarta Pusat BS, Kolonel Luqman Arief, S.I.P.
Sedangkan aparat kepolisian masih bersiaga dI Jalan Merdeka Barat. Namun, barikade kawat berduri sudah perlahan diangkat dari badan jalan sekitar pukul 18.00 WIB. Tampak pula sejumlah petugas kebersihan mulai membersihkan sampah di sekitar Patung Kuda.
Sumber: Pendim 0501
Editor: Benz