Tuesday, May 20, 2025
BerandaBerita UtamaDesakan Munaslub Partai Golkar Menguat : Ridwan Hisjam Sebut Luhut Calon Terkuat

Desakan Munaslub Partai Golkar Menguat : Ridwan Hisjam Sebut Luhut Calon Terkuat

progresifjaya.id, JAKARTA – Prihatin dengan perkembangan Partai Golkar menjelang Pemilu 2024, 3 eksponen yakni SOKSI, MKGR dan Kosgoro menyampaikan pikiran dan usulan agar segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub pada Agustus mendatang.

Desakan ini timbul melalui surat terbuka yang disampaikan pemrakarsa penggerak kebangkitan Partai Golkar kepada Keluarga Besar Partai Golkar di Jakarta ,Rabu, 12 Juli 2023.

Menurut Lawrence TP Siburian, kepemimpinan Partai Golkar dibawah Airlangga Hartarto menafikan kelembagaan Partai Golkar dari tingkat pusat hingga daerah. Partai Golkar seharusnya terlembagakan dengan kuat sebagai partai politik modern yang aspiratif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara di era yang terus berkembang dewasa ini. Namun dibawah kepemimpinan Airlangga tidak mampu mewujudkan hal tersebut.

Menjelang pemilihan presiden dan legislatif, Lawrence mengaku prihatin melihat perkembangan Partai Golkar hingga hari ini.

“Partai Golkar sudah memutuskan ketua umum menjadi calon presiden atau wakil presiden. Tapi posisi yang telah diputuskan Rapim/Rapimnas itu tidak jelas. Tapi ketua umum suka berbicara tunggu waktunya (koalisi dan pencapresan). Tapi waktu kita sangat terbatas,” ujar Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI ini.

Sampai hari ini, tegas Lawrence, ketua umum belum berbuat apa-apa sejak diputuskan pada Rapim 2020 lalu.

Menurutnya, Airlangga harus menentukan pilihan menjadi ketua umum atau menko. Sebab, posisinya berbeda dan sangat mempengaruhi Partai Golkar dalam elektabilitas.

Ia menjelaskan, sebagai menko harus bekerja tegak lurus ke atas karena sebagai pembantu presiden. Sedangkan selaku ketua umum harus bekerja ke bawah kepada masyarakat.

Karena itu, Lawrence mempertanyakan Airlangga sebagai ketua umum yaitu mengenai manajemen kepemimpinan dan manajemen waktunya.

Ia juga tak ingin Partai Golkar menjadi partai menengah apalagi menjadi partai kecil. Sekarang menurut survei Litbang Kompas, kata Lawrence, Partai Golkar berada di urutan ke empat sudah menjadi partai menengah.

“Paling sedih (Airlangga) mengatakan koalisi ini, koalisi itu tapi hingga saat ini belum terealisasi. Yang sudah kita ketahui ada 3 capres dan partai yang koalisi sudah terlihat. Sekarang hanya tinggal PAN yang belum menentukan koalisi. Motifnya Airlangga mengulur-ulur waktu. Kita amati sudah cukup,” tegasnya.

Luhut Digadangkan Ketua Umum

Sementara itu, anggota Dewan Pakar yang juga DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Ridwan Hisjam menyatakan, ada 3 opsi untuk menyelamatkan Partai Golkar dan agar tidak terjadi penurunan jumlah kursi.

Pertama, membentuk poros baru dengan PAN, kedua, segera mengumumkan calon presiden di bulan Agustus, dan terakhir ketua umum harus rajin turun ke bawah.

“Kalau tidak bisa membentuk poros baru harus digelar Munaslub. Munaslub jangan diharamkan justru munaslub jawaban dari semua ini. Kita memberikan pendidikan politik,” katanya.

Ditanya soal siapa yang pantas menjabat ketua umum, Ridwan menjelaskan, dengan sisa 6 bulan calonnya harus kualifikasi super hebat.

“Sudah super hebat lagi. Yang pantas adalah Opung Luhut Binsar Panjaitan,” sebutnya seraya menambahkan bahwa munaslub harus disetujui 2/3 DPD dari 38 DPD.

Sedangkan mantan anggota Dewan Pakar, Zainal Bintang menyebutkan, pertemuan ini substansinya adalah kebangkitan Partai Golkar.

“Ada 3 poin itu merupakan opsi kultural sudah melalui unsur konstitutif dan ada batas regulasi,” ujar wartawan senior ini.

Penulis/Editor: Hendy

Artikel Terkait

Berita Populer