progresifjaya.id, JAKARTA – Di dalam negeri, Presiden Joko Widodo banyak mendapat kecaman dan juga hujatan. Bahkan beberapa lawan politiknya menyuruh mundur dari jabatannya sebagai kepala negara.
Namun, tidak sedikit juga yang memuji Jokowi dengan segala aspek kebijkannya. Apalagi Jokowi dianggap berhasil menanggulagi masa pandemi Covid 19 yang membuat negara tetangga Malaysia dan Singapura sangat terheran-heran.
“Kok bisa, kita saja yang sudah lockdown beberapa kali, masih tinggi angka penderita dan kematian akibat pandemi Covid 19 ini,” begitu kira-kira komentar seorang anggota parlemen Malaysia yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Pujian terhadap Jokowi juga datang dari Prof Kishore Mahbubani, peneliti institut di National University of Singapore.
Menurutnya, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas.
“Jokowi memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia,” demikian kutipan tulisan sang profesor yang dirilis Project Syndicate pada Rabu (6/10) dengan judul “The Genius of Jokowi” seperti dilansir IndNews.com, Jumat (8/10).
Project Syndicate adalah sebuah media nirlaba yang fokus pada isu-isu internasional. Bahkan Prof Kishore membandingkan dengan beberapa negara demokrasi kaya di dunia memilih ‘penipu’ sebagai pemimpin politik mereka.
Sebaliknya, Kishore memuji Jokowi sebagai pemimpin berpenduduk mayoritas muslim terbesar, menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis paling efektif di dunia saat ini.
Dikisahkan, Jokowi sebagai sosok yang jenius dan luar biasa, karena telah berhasil memimpin salah satu negara paling sulit di dunia untuk diperintah.
Indonesia membentang 5.125 kilometer (3.185 mil) dari Timur ke Barat, membuatnya lebih luas dari benua Amerika Serikat, dan terdiri dari 17.508 pulau. Selain itu, hanya sedikit negara besar yang dapat menandingi keragaman etnisnya.
Ketika ekonomi Indonesia menyusut 13,1 persen pada tahun 1998 sebagai akibat dari krisis keuangan Asia, banyak pakar meramalkan bahwa negara akan runtuh, seperti Yugoslavia. Namun ternyata ramalan itu tidak terbukti.
“Dengan latar belakang ini, Jokowi telah melakukan lebih dari sekadar memerintah secara kompeten. Dia telah menetapkan standar pemerintahan baru yang seharusnya membuat iri negara-negara demokrasi besar lainnya,” tulisnya di laman project-syndicate.org, Kamis (7/10).
Penulis/Editor: Isa Gautama