Friday, March 28, 2025
BerandaBerita UtamaDi Usia 70, Toko Buku Gunung Agung "Hidup Kembali" hingga Akhir Tahun

Di Usia 70, Toko Buku Gunung Agung “Hidup Kembali” hingga Akhir Tahun

progresifjaya.id, JAKARTA – Di usianya yang ke 70, Toko Buku Gunung Agung akan menutup semua gerainya akhir tahun ini dan saat ini sedang mengadakan berbagai promo hingga 31, Agustus 2023, untuk para pembeli sebelum tutup permanen.

Promo-promo ini membuat toko buku Gunung Agung diserbu pengunjung. Tidak sedikit pengunjung yang memborong barang-barang yang sedang promo.

Beberapa rak buku hingga peralatan tulis terlihat kosong .Antrean panjang akibat promo ini juga tidak terhindarkan.

Beberapa warga mengeluhkan antrean yang panjang tidak sebanding dengan jumlah petugas kasir yang ada. Ketidaktahuan warga mengenai promosi tersebut membuat mereka memilah kembali barang yang akan dibelinya di depan kasir. Hal itu juga menjadi salah satu faktor yang membuat antrean panjang.

Pihak keamanan sempat menutup sementara toko buku Gunung Agung karena pengunjung terlalu membeludak.

Membeludaknya pengunjung di toko buku Gunung Agung ini viral di media sosial. Pengunjung memberi tahu temannya melalui pesan daring mengenai promo di toko buku Gunung Agung, Kwitang, Jakarta Pusat.

Membeludaknya para pengunjung ini dimulai sejak Senin (28/8/2023) hingga tulisan ini dimuat, Rabu (30/8).

Promo ini juga dimanfaatkan para pelaku jastip atau jasa titip. Seorang jastiper, sebutan untuk profesi jastip, Annisa, mengatakan, ia bisa mendapatkan Rp 500.000 hingga Rp 1 juta dalam sehari.

Sekedar informasi, PT GA Tiga Belas atau Toko Buku Gunung Agung akan menutup seluruh tokonya pada akhir tahun ini karena perusahaan tersebut tak bisa bertahan dari kerugian besar.

“Pada akhir 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” kata Manajemen PT GA Tiga Belas dalam keterangan resmi, Minggu (21/5) lalu.

Mengutip dari berbagai sumber, Toko Buku Gunung Agung didirikan oleh Tjio Wie Tay alias Haji Masagung pada 1953.

Perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia ini semula bernama Thay San Kongsie yang terletak di Jakarta Pusat.

Seiring perkembangan bisnis yang semakin besar dan kompleks di masa-masa pasca kemerdekaan RI ini, Haji Masagung kemudian mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku, bernama Firma Gunung Agung.

Perusahaan itu kemudian terus berkembang dengan dukungan para penyair, penulis, cendekiawan, dan para jurnalis.

Memasuki milenium baru, perusahaan memperluas lini produknya ke alat tulis, kebutuhan sekolah, barang mewah, barang olahraga, alat musik, otomatisasi/peralatan kantor, dan produk teknologi tinggi.

Perusahaan itu, telah mengoperasikan empat belas toko di sepuluh kota besar di pulau Jawa dengan area penjualan gabungan lebih dari 28 ribu meter persegi.

Namun sejarah panjang Toko Gunung Agung ini akan berakhir usai gerai terakhir mereka yang di Kwitang berhenti beroperasi. Dengan begitu gerai di Kwitang akan menjadi toko pertama dan terakhir yang dimiliki Gunung Agung. (Ndy)

Artikel Terkait

Berita Populer