Wednesday, July 9, 2025
BerandaInternasionalDiculik Tentara Israel, Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Dibebaskan dan Kembali ke Swedia

Diculik Tentara Israel, Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Dibebaskan dan Kembali ke Swedia

progresifjaya.id, JAKARTA — Aktivis lingkungan asal Swedia Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg (22) yang diculik dan ditahan tentara Israel beberapa waktu lalu akhirnya bisa kembali ke negaranya Swedia. Aktivis muda itu tiba di Bandara Arlanda, Stockholm pada Selasa (10/6) malam waktu setempat.

Pembebasan Thunberg tidak lepas dari seruan beberapa kepala negara, agar Israel dilepaskan aktivis itu dari tahanan pasukan negara zionis itu. Swedia pun aktif melakukan negosiasi pembebasan aktivis asal negaranya itu yang pada akhirnya Greta Thunberg dideportasi kembali ke Swedia.

Thunberg yang  mengenakan jaket biru celana kargo krem, dan tas selempang hitam disambut warga dengan ucapan selamat datang. Para jurnalis dan juru kamera televisi langsung mengerubunginya meminta wawancara.

Kepada wartawan di bandara, Thunberg mengatakan bahwa pasukan Israel menculik dia dan rekan-rekannya di perairan internasional dan membawanya ke Negeri Zionis di luar kehendaknya.

“Ini adalah pelanggaran hak lainnya yang dilakukan Israel secara sengaja yang menambah daftar pelanggaran yang tak terhitung jumlahnya,” kata aktivis perempuan ini seperti dikutip AFP.

Thunberg dan 11 rekan aktivisnya diculik dan ditahan tentara Israel usai kapal mereka, Madleen, mendekati wilayah Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (9/6).

Thunberg dan kawan-kawannya telah berlayar sejak awal Juni untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun pasukan Israel memblokade seluruh bantuan yang hendak masuk.

Israel telah mengonfirmasi penangkapan tersebut dengan menyatakan bahwa setiap bantuan yang hendak masuk ke Gaza harus melalui Pelabuhan Ashdod.

Pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Israel pun meminta 12 aktivis ini menandatangani dokumen deportasi. Empat di antaranya setuju tanda tangan, namun sisanya menolak, termasuk Thunberg.

Berdasarkan keterangan Thunberg, ia menolak tanda tangan karena dokumen itu menyatakan bahwa mereka telah memasuki wilayah Israel secara ilegal.

“Saya tidak mengakui bahwa saya memasuki Israel secara ilegal,” ucapnya, menegaskan bahwa kapalnya dibajak pasukan Zionis di perairan internasional.

“Penyitaan kapal bantuan oleh Israel adalah pelanggaran hak-hak internasional,” tegas dia.

Thunberg sendiri berakhir dideportasi dari Israel meski menolak untuk tanda tangan. Namun, sejumlah aktivis lain menurutnya masih berada di Israel dan belum dipulangkan. Ia pun menyerukan pemerintah Israel untuk segera membebaskan para aktivis.

Thunberg kemudian menyampaikan keprihatinannya pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang yang terus dilakukan Israel. “Israel melakukan genosida sistematis dan kelaparan sistematis terhadap lebih dari dua juta orang di Gaza,” imbuh Greta.

Lebih lanjut, dia menyerukan komunitas internasional untuk bertindak sesegera mungkin guna mengakhiri kekejaman Israel di Gaza.

Editor: Isa Gautama

Artikel Terkait

Berita Populer