progresifjaya.id, LONDON – Peneliti Universitas Oxford mendesak negara-negara di dunia untuk menghentikan uji klinis vaksin COvid-19.
Pasalnya banyak laporan relawan vaksin Covid-19 selain tetap terpapar corona, bahkan relawan juga gejala neurologis yang serius.
Seperti dilansir dari Dari Daily, belum lama ini (11/9/2020), wanita Inggris yang mengambil bagian dalam uji coba obat di Oxford mulai menunjukkan gejala masalah neurologis, yang membuat para peneliti menghentikan uji coba sebagai tindakan pencegahan.
Kepala eksekutif perusahaan, menjelaskan bahwa wanita tersebut memiliki tanda-tanda masalah neurologis yang belum terdiagnosis.
Dalam panggilan yang sama, laporan situs berita medis Statnews, Soriot mengungkapkan bahwa uji coba juga harus ditangguhkan pada Juli setelah salah satu subjek tes mulai mengalami masalah neurologis.
Dalam kasus itu akhirnya didiagnosis sebagai Multiple Sclerosis yang ditentukan tidak terkait dengan vaksin.
Soriot mengatakan bahwa lebih banyak pekerjaan yang diperlukan sebelum vaksin AstraZeneca siap digunakan, dengan mengatakan “Vaksin yang tidak diinginkan oleh siapa pun tidak terlalu berguna.”
Sementara itu di Indonesia sendiri seorang relawan uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, terpapar virus corona menyita perhatian banyak pihak.
Pasalnya, Vaksin Sinovac diharapkan menjadi vaksin antara sambil menunggu produk bangsa yaitu vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Eijkman bekerjasama dengan Biofarma walaupun bersifat jangka panjang.
Editor: Rere