progresifjaya.id, DEPOK – Sektretaris Dinas Kesehatan Depok Yuliandi menyampaikan, dengan digelarnya kegiatan publikasi stunting di Kota Depok, berharap mendapat penguatan semua lintas sektor terkait dengan akselerasi penurunan dan pencegahan stunting di Depok.
“Dengan adanya publikasi ini, kita tahu posisi kita di mana dan kita dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya dengan data-data yang ada di hari ini tercatat 3,58% dengan angka absolut 3.037 balita kategori stunting,” ujar Yuliandi di Depok, Jumat (1/11).
Oleh karena itu, kata dia, kita usahakan setiap tahun harus turunkan angka itu terutama yang memang bisa kita turunkan anak-anak bayi berusia di bawah 2 tahun.
Yuliandi menambahkan, karena itu dalam dalam akselerasi penurunan dan pencegahan stunting itu tidak bisa Dinas Kesehatan bekerja sendiri saja, tetapi juga harus melibatkan banyak dinas lain dan banyak orang.
“Stunting adalah bukan soal kemiskinan yang menjadi fokus utama, tetapi bagaimana edukasi masyarakat perilaku masyarakat hidup bersih, vaksinasi yang lengkap, gizi yang seimbang, ASI eksklusif itu yang akan kita tekankan,” tegasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengajak teman-teman dan kader posyandu untuk memantau mereka semua yang punya balita untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, penimbangan baik ataupun kalau mereka periksa di swasta ikut melaporkannya.
Pada sisi lain, Yuliadi mengakui, perkembangan, penambahan atau pengurangan balita di Kota Depok lantaran tingkat urbanisasi begitu tinggi, sehingga, mempengaruhi juga presentasi angka stunting di Kota Depok.
“Hal ini bisa saja terjadi karena Depok sebagai kota penyangga DKI sehingga penambahan penduduk itu cepat sekali,” terangnya.
“Sering terjadi ada balita ketika kita telusuri (pendataan) ternyata KTP-nya bukan KTP Depok, meski demikian kita tetap akan layani selama mereka bertempat tinggal di kota Depok, ya semua kita layani,” imbuhnya.
Menyinggung kabar gembira bagi posyandu dengan penambahan dana operasional tiap bulannya sebesar 500 ribu rupiah, ia mengatakan, Rp 500 ribu per bulan itu untuk operasional posyandu.
“Selama ini yang baru diberikan Pemkot Depok kepada posyandu adalah insentif sebesar 1.5 juta rupiah tapi di tahun depan ditambah 500 ribu rupiah untuk operasionalnya,” tandasnya. (Agus Tanjung)