Thursday, March 20, 2025
BerandaBerita UtamaDirektur PT. Jababeka, Tjahyadi Rahardja Diteriaki Pembohong, Korban Dugaan Penipuan Minta Hakim...

Direktur PT. Jababeka, Tjahyadi Rahardja Diteriaki Pembohong, Korban Dugaan Penipuan Minta Hakim Periksa Kembali

progresifjaya.id, JAKARTA — Sidang lanjutan dugaan penipuan secara elektronik berkedok investasi Robot Trading FIN888 diwarnai protes dan teriakan keras dari sejumlah pengunjung yang mayoritas merupakan korban ratusan miliar rupiah.

Terungkapnya protes dan teriakan keras tersebut dikarenakan dalam pemeriksaan saksi Tjahjadi Rahardja selaku Direktur PT. Jababeka dinilai para pengunjung sangat kental dengan aroma kebohongan dan terkesan pula berbelit – belit untuk melepaskan diri dari tanggungjawabnya.

“Saudara saksi, apakah saudara mengenal kedua terdakwa Peterfi Supandri dan Carry Chandra,” tanya majelis hakim pimpinan Juli Effendi, SH., MH., didampingi Slamet Widodo, SH.,MH dan Budiarto, SH di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (29/8-2023).

“Saya hanya pernah ketemu sekali dengan terdakwa Peterfi Supandri, kalau satu lagi tidak pernah ketemu dan baru pada hari ini ketemu, pak,” jawab Tjahjadi Rahardja.

“Hu…u…bohong pak hakim dia dah kenal mereka, bahkan selain duduk bersama, juga dah makan bersama – sama, bohong dia,” teriak sejumlah pengunjung sidang atas jawaban tersebut dan ada fotonya duduk makan bersama.

Sebagaimana fakta yang terungkap dalam persidangan, setiap Tjahjadi Rahardja mengajukan jawaban – jawaban atas pertanyaan dari majelis hakim dan Melda Siagian, SH didampingi Theodora Marpaung, SH.,MH selaku jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara terdengar protes dan teriakan,

“Bohong, bohong itu, pak majelis hakim, mereka sudah kenal, juga sudah duduk bersama dan makan bersama – sama, ini ada foto – fotonya sambil menunjukkan foto yang ada dalam handphonenya,” ujar beberapa pengunjung yang mayoritas korban dugaan penipuan secara elektronik.

Seusai pemeriksaan Tjahjadi Rahardja dan ketika saksi akan keluar ruangan sidang seorang ibu – ibu pengunjung sidang menyapanya.

“Halo pak Tjahjadi Rahardja, masih kenalkan ? Bapak ngga usahlah bohong, kan kenal kedua terdakwa,” sambil ibu – ibu itu menunjukkan foto Tjahjadi Rahardja yang duduk bersama kedua terdakwa sedang makan.

Melihat foto tersebut terlihat Tjahjadi Rahardja, terlihat masuk sepertinya mencari “jalan” lain keluar ruangan sidang, dimana sejumlah pengunjung yang juga merupakan korban telah menunggunya untuk konfirmasi.

Terlihat pula, Tjahjadi Rahardja sepertinya terpaksa keluar ruangan harus melalui para korban dan terlihat dia tidak berkenan memberikan penjelasan kepada para korban.

Bahkan terlihat dia, berjalan cepat – cepat menuju mobilnya, karena itu para pengunjung yang merupakan korban dugaan penipuan hanya dapat berteriak dengan kata sumpah serapah.

“Oi, pembohong lu, sumpah lu palsu, kasih itu uang uangnya buat makan anak dan istri lu. Kamu akan kena karmanya atau anak dan istri lu, maling,” teriak sejumlah pengunjung sambil berniat mengejar Tjahjadi Rahardja, namun terlihat dia berjalan seperti atlit pejalan kaki dan setelah masuk ke mobilnya langsung meluncur meninggalkan Pengadilan.

“Ini buktinya bahwa diantara mereka saling kenal. Mereka duduk satu meja, nih Samgo duduk didepan Tjahyadi Rahardja, dan terdakwa II Cary Chandra duduk disamping Tjahyadi Rahardja. Ini bukti kebohongan saksi Tjahyadi Rahardja,” ujar salah satu ibu-ibu yang menjadi korban dugaan penipuan secara elektronik berkedok investasi trading FIN888.

Garis panah merah adalah Tjahyadi Rahardja, disampingnya kirinya Garis panah hijau stabilo adalah Cary Chandra (terdakwa II) dan sebelah kirinya lagi garis panah kuning adalah Peterfi (terdakwa I). Ketika saksi Tjahjadi Rahardja akan keluar ruangan sidang seorang ibu – ibu menunjukkan foto yang dihandphone terkait saksi duduk sambil makan bersama kedua terdakwa

“Bohong itu, dia ngaku sebagai korban juga, darimana dia jadi korban, belum tentu semua dana dana kami para korban sudah ditransfer kepada Marno (MC), tadi kan dalam keterangannya dua tidak ada menyinggung keberadaan nama Marno (MC),” ujarnya.

Sejumlah para korban pun menambahkan, diakuinya pula tadi telah ditransfer ke Samgo orang Singapore, nah dari jawaban itu kan sudah jelas kebohongan.

“Kami para korban dugaan penipuan berkedok investasi Robot Trading, ada kemungkinan melaporkannya telah memberikan keterangan bohong dipersidangan,” ujar beberapa para korban kepada sejumlah Media yang meliput sidang, sambil mereka tidak mau nama – namanya dipublikasikan. (ARI)

Artikel Terkait

Berita Populer