progresifjaya.id, LEBAK – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Banten, menjamin stok pangan relatif aman dan mencukupi menghadapi perubahan iklim El Nino yang puncaknya pada Agustus -September 2023.
“Kita tidak ada masalah untuk persediaan pangan,” ujar Kepala Bidang Disperindag Kabupaten Lebak, Yani di kantornya, Rabu (26/7/2023).
Berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, kebutuhan konsumsi pangan relatif aman dan mencukupi hingga Desember mendatang.
Selain itu, sejumlah harga bahan pokok relatif stabil dan tidak terjadi kenaikan signifikan karena pendistribusian komoditas bahan pangan melimpah yang dipasok dari petani maupun peternak lokal. Bahkan, produksi beras surplus untuk konsumsi masyarakat Lebak dengan penduduk 1,4 juta jiwa.
Selain itu juga Kabupaten Lebak sebagai daerah produsen peternakan unggas ras dan telur. Sedangkan, minyak goreng, gula pasir, bawang hingga terigu dipasok dari luar daerah berjalan lancar.
“Kami memastikan stok pangan saat El Nino atau kekeringan relatif aman dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat,” tuturnya.
Menurut dia, pemerintah daerah hingga kini terus mengendalikan inflasi sesuai anjuran Menteri Dalam Negeri dengan mengoptimalkan ketersediaan pangan. Selain itu juga jika terjadi lonjakan harga pangan di atas 10 persen akan melakukan operasi pasar (OP).
Saat ini, harga daging unggas di Pasar Rangkasbitung masih dijual Rp35 ribu dan telur ayam Rp31 ribu dibandingkan Lebaran Idul Adha menembus Rp52 ribu/kg dan telur Rp35 ribu/kg.
Sedangkan harga yang melonjak saat ini, kata dia, berdasarkan di lapangan hanya komoditas bawang putih dari Rp31 ribu kini menjadi Rp39 ribu/kg.
“Kami meyakini Lebak tidak terdampak perubahan iklim El Nino yang puncaknya diperkirakan Agustus -September 2023,” kata Yani menegaskan.
Sementara itu, sejumlah pedagang di Pasar Rangkasbitung memastikan komoditas pangan melimpah dan tidak terdampak El Nino.
“Hingga saat ini pendistribusian bahan pokok berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan,” kata Agus (35) seorang pedagang sembako di Pasar Rangkasbitung. (R. Rencong)