progresifjaya.id, LEBAK – Dinas Pertanian Kabupaten (Distan) Lebak mewujudkan pompanisasi irigasi (Irpom) guna memperkuat swasembada pangan
yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Program pompanisasi dan irpom itu dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari dua kali tanam menjadi empat kali tanam dalam setahun,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat di ruang kerjanya, Rabu. (13/11/2024)
Rahmat menerangkan, Pemerintah Kabupaten Lebak sudah menerapkan program pompanisasi dan irpom untuk meningkatkan produksi dan produktifitas gabah guna mendukung swasembada pangan.
Program pompanisasi dan irpom diterapkan 2024 yang memasuki musim kemarau berkepanjangan, namun tidak berdampak gagal panen atau puso.
Bahkan, produksi beras periode Januari – September 2024 surplus 26 bulan dengan penduduk Kabupaten Lebak 1,4 juta jiwa.
Selama ini, ujarnya, produksi pangan di daerah ini mampu menyumbangkan untuk ketersediaan masyarakat DKI Jakarta, terlebih adanya infrastruktur jalan Tol Panimbang Rangkasbitung dan kereta listrik atau commuterline serta Bendungan Karian.
“Kami mengapresiasi produksi pangan dari petani Lebak dapat memberikan ketersediaan pangan juga memiliki kualitas sehingga bisa menembus pasar nasional,” katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan para petugas penyuluh pertanian sebagai garda terdepan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Karena itu, petugas penyuluh pertanian agar bisa memberikan pengetahuan kepada kelompok – kelompok petani, seperti bagaimana petani bisa membudidayakan pertanian yang baik dengan menggunakan varietas benih unggul juga penyeimbang penggunaan pupuk organik dan non organik.
Selain itu juga mereka dapat memanfaatkan pompanisasi yang ada juga penggunaan teknologi pertanian dan pengoptimalan tanam 52 ribu hektare sawah serta mencetak sawah baru seluas 100 hektare di Kecamatan Gunung Kencana.
Bagaimana petugas penyuluh pertanian dapat memperkuat kelembagaan kelompok tani juga pengetahuan sikap keterampilan petani dalam meningkatkan usaha tani sehingga dapat menggulirkan pendapatan ekonomi.
“Kami terus meningkatkan kompetensi ilmu penyuluhan pertanian dan kelembagaan kelompok tani diperkuat untuk mendukung swasembada pangan melalui pelatihan maupun bimbingan teknis,” tutur Rahmat. (R. R)