Saturday, October 5, 2024
BerandaKesehatanDP2KBP3A Lebak Siapkan Generasi Emas 2045 Bebas Stunting

DP2KBP3A Lebak Siapkan Generasi Emas 2045 Bebas Stunting

progresifjaya.id, LEBAK – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyiapkan generasi Emas 2045 dan membebaskan prevalensi stunting atau kekerdilan yang dialami anak-anak akibat gagal tubuh.

Kepala DinasĀ  DP2KBP3A Kabupaten Lebak Abdul Rohim di Rangkasbitung, Senin (9/9/2024), mengatakan, pemerintah daerah memiliki komitmen cukup tinggi untuk mempersiapkan generasi Emas 2045 dan membebaskan prevalensi stunting.

Dimana saat ini Kabupaten Lebak menjadi lokus prevalensi stunting sehingga bagaimana kedepannya “zero new stunting” atau tidak melahirkan kasus baru stunting.

Oleh karena itu, Pemkab Lebak untuk mempersiapkan generasi Emas 2045 maka ditangani pencegahan stunting dari hulu yakni kalangan remaja khususnya pelajar sekolah.

Mereka para pelajar sekolah itu diberikan edukasi pencegahan stunting melalui kegiatan Forum Anak Lebak (Foral) yang setiap pekan mengadakan diskusiĀ  bertempat di Kantor DP2KBP3A setempat.

Kegiatan itu diantaranya untuk memberikan pengetahuan pencegahan stunting dan bagaimana nantinya menikah aman hingga reproduksi aman.

Selain itu juga pihaknya memfokuskan melakukan intervensi terhadap keluarga anak stunting, ibu hamil, ibu bersalin, remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur.

Untuk mewujudkan zero new stunting itu harus dilakukan mulai sejak remaja dengan pemberian tablet tambah darah bagi calon pengantin juga pemeriksaan ibu hamil di puskesmas dan klinik.

Begitu juga bagi pasangan usia subur harus mendapatkan pelayanan reproduksi agar benar – benar menjalani persalinan dengan layak.

Karena itu, pihaknya juga menyosialisasikan pencegahan stunting kelompok kegiatan BKB, BKL dan kalangan remaja.

“Kami mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui upaya pencegahan stunting ini,” tutur Abdul Rohim.

Menurut dia, pemerintah daerah juga menggulirkan program Gebyar Klasik diantaranya untuk percepatan penanganan prevalensi stunting.

Kehadiran program Gebyar Klasik itu dinilai luar biasa dengan melibatkan stokholder, OPD,Ā  swasta dan BUMN sehingga kasus prevalensi stunting ditargetkan dapat ditangani dengan baik.

“Kami meyakini kedepan Lebak bisa terbebas kasus prevalensi stunting guna mempersiapkan generasi Emas 2045,” katanya menjelaskan.

Berdasarkan hasil intervensi serentak pada Juni 2024 terhadap balita di Kabupaten Lebak sebanyak 109.498 orang terealisasi sekitar 4,07 persen atau 4.452 balita teridentifikasi stunting, sedangkan akhir tahun 2023 sekitar 4,8 persen.

Data stunting 4,07 persen 2024 di daerah itu sudah diinput ke aplikasi elektronik -Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM).

“Dengan demikian, data stunting itu tentu cukup valid karena berdasarkan ‘by name by address’ sesuai nama dan alamatnya,” pungkasnya. (R. R)

Artikel Terkait

Berita Populer