Wednesday, January 22, 2025
BerandaHukum & KriminalDugaan Pungli dan Calo Masih Marak di Satpas SIM Kota Depok

Dugaan Pungli dan Calo Masih Marak di Satpas SIM Kota Depok

progresifjaya.id, DEPOK – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan percaloan masih marak di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Kota Depok. Oknum polisi juga diketahui terlibat dalam permainan ini.

Dugaan ini mencuat dari pengakuan seorang pemohon SIM bernama Indra yang tinggal di Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dia mengaku datang ke Satpas SIM Polres Metro Depok untuk membuat SIM A pada Kamis, (2/5) lalu.

Setibanya di sana, kata Indra, dia langsung ditawarin pembuatan SIM garansi jadi sama polisi-polisi yang berjaga di depan. Beragam kemudahan ditawarkan oleh para oknum polisi tersebut, termasuk tak usah ikut ujian tertulis dan ujian praktik.

“Saya ditawari langsung foto tanpa harus ikut ujian. Digaransi dapat SIM baru,” ujarnya.

Awalnya dia mengaku tertarik dengan penawaran itu. Namun saat si oknum menyebut angka nominal, seketika dia langsung mundur dan menolak penawaran.

“Saya ditawari langsung foto SIM A jadi tapi bayar Rp600.000. Sementara uang yang saya bawa ga segitu. Jadi ya, saya mundur dan menolak tawaran,” ujarnya lagi.

Dia mengaku mengeluarkan uang Rp250.000 untuk membuat SIM A dan mengikuti prosedur.

“Bikin baru normal pakai tes dan mengurus sendiri bayar Rp250.000. Jauh kan, selisihnya kalau pakai calo yang sampai Rp600.00,” kata Indra.

Pun begitu, diakuinya memang terasa lebih rumit jika mengurus pembuatan SIM baru sesuai prosedur. Dia sampai dua kali mengulang ujian teori dan ujian praktik untuk bisa dapat SIM A.

“Sudah tiga kali ujian saya. Ujian teori pertama ga lulus. Yang kedua baru lulus. Terus ujian praktik dua kali ga lulus. Yang ketiga baru lulus,” ungkapnya.

Berbeda dengan Indra, seorang pria yang minta identitasnya ditutup mengaku memakai jasa calo untuk bisa mendapatkan SIM A.

Dia mengaku memakai jasa calo karena mudah dan mempersingkat waktu. Tak lama setelah tiba dan deal dengan calo oknum polisi, dia langsung dipanggil foto dan disuruh ke atas.

“Bayar Rp600.000 saya ke calo,” ucapnya ringkas.

Terkait fenomena ini, progresifjaya.id belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Satlantas Polres Metro Depok. Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Multazam Lisendra, masih bungkam tak menanggapi konfirmasi. (Bembo)

Artikel Terkait

Berita Populer