progresifjaya.id, JAKARTA, – Kehadiran Eco Park Tebet Jakarta Selatan yang diharapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, keberadaannya menjadi contoh masyarakat urban dapat berdampingan dengan alam.
“Kita bisa hidup berdampingan dengan alam dalam sebuah setting urban seperti Jakarta. Ini dilakukan di banyak kota modern dan Jakarta harus setara, karenanya diberi nama Eco Park bukan Eco Garden,” tuturnya, saat melakukan persemian Eco Park Tebet, Sabtu (23/4/2022) lalu.
Anies juga menuturkan, di Eco Park Tebet bukan hanya sekedar taman yang hanya dinikmati sebagai pemandangan saja, melainkan tempat masyarakat melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Ironis, Eco Park Tebet terpaksa harus ditutup sementara mulai dari, Rabu (15/6/2022), sampai akhir Juni 2022, diduga akibat membludaknya pengunjung, PKL sembarangan, dan parkir yang membuat warnai kemacetan “Kesemrawutan Baru”.
Sementara itu, menurut sumber dilingkungan sekitar, alasan penutupan dilakukan dalam rangka pemeliharaan taman sekaligus perbaikan fasilitas.
Akibat dari adanya sejumlah masalah di Eco Park, Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin mendapat tugas dan Instruksi dari Gubernur DKI Jakarta untuk segera mengatasi masalah PKL dan parkir liar di kawasan Tebet Eco Park, Selasa (14/6/2022)
Pantauan progresifjaya.id, di sekitar Eco Park Tebet, Kamis pagi ( 16/6/2022), tampak sejumlah Satpol PP ( Satuan Polisi Pamong Praja) berjaga, ada yang di bagian area luar taman, dan ada pula petugas yang dibagian dalam area.
Sebagaimana diketahui, kemacetan dan kesemrawutan akibat adanya parkir liar, dan PKL liar diberbagai fasilitas umum, seperti trotoar, dan di bahu jalan di sekitar area kawasan Tebet Eco Park, menimbulkan masalah.
Penulis/Editor: Asep Sofyan Afandi
Foto: Asep Sofyan Afandi/progresifjaya.id