Sabtu, September 30, 2023
BerandaOlahragaEtape ke Empat Penggembira Tour De France 2023, Melawan Cuaca Dingin yang...

Etape ke Empat Penggembira Tour De France 2023, Melawan Cuaca Dingin yang Menembus Tulang

progresifjaya.id, JAKARTA – Tepat jam 08.00 pagi waktu Perancis, Tim Gowes dari Jakarta mulai start gowes keluar dari kota Lille Perancis Utara dibawa cuaca yang mendung dan suhu cukup dingin bagi orang Indonesia yaitu 11 derajat Celcius.

Pada etape keempat ini, tim pesepeda dari Jakarta ini berangkat dari kota Lille Perancis  menuju ke kota Ghent Belgia sepanjang 91 kilometer.

Start etape keempat dengan formasi lengkap yaitu Sudarman Ade, Fatahangi, Andang Hendar, Anton Bangun, Laksda TNI (Purn) Puguh Santoso, Abdul Rauf, Subhan dan Buche.

Kedelapan pesepeda ini  mempersiapkan jaket anti hujan mengingat keadaan pagi itu sudah sedikit gerimis, jalur yang dipilih yaitu jalur sepeda yang sudah tertata sedemikian rupa menyusuri kanal buatan yang cukup panjang.

Rute ini memang menarik karena tidak ada tanjakan yang berarti, seperti etape sebelumnya yang banyak tanjakan, namun cukup membuat nyali kadang gemetar melihat tepi kanal yang dalam.

Di kiri kanan jalan rumah penduduk teratur rapi dan peternakan sapi serta domba cukup banyak sehingga kadang mencium aroma tak sedap dari kandang ternak itu. Sedikit mengganggu. Namun tidak mengurangi suasana bahagia di hati para peserta yang kompak di perjalanan.

Hujan Turun

Pak H. Sudarman, salah seorang peserta menceriterakan, setelah perjalanan gowes menempuh jarak sekitar 50 km, mereka mampir di salah satu restoran ala Belgia yang menyediakan berbagai menu ayam ikan dan tentunya masakan asli Belgia.

Saat sedang bersantap menikmati goreng kentang dan chicken serta olahan ikan yang cukup enak di lidah, tiba-tiba hujan turun yang membuat peserta pada kedinginan.

Sehingga ada yang nyeletuk, lebih enak gowes di cuaca panas dari pada cuaca dingin yang menembus tulang. Sehingga terjadi perdebatan seru yang selalu dicari cari materi untuk berdebat seperti halnya kisah bernafas seperti cicak.

Setelah hujan mereda, H. Sudarman mengemukakan, kami pun melanjutkan gowes menyusuri kanal besar yang sengaja dibuat untuk transportasi angkutan barang yang terlihat kapal kapal panjang hilir mudik.

Itu semua menambah keindahan panorama alam. Namun di ujung kanal sepeda peserta, sepeda pak Anton Bangun sedikit ada masalah di rantainya.

Alhamdulillah ada peserta lain yang insinyur perkapalan bisa mengatasinya.
Gowes pun berlanjut sampai di kota Ghent Belgia finis di hotel Ibis yg cukup mewah untuk ukuran kota kabupaten/provinsi.

Insiden Lucu di Kamar

Setelah peserta memasuki kamar masing masing yang sudah disediakan, mereda pada sibuk cari remote AC.
Karena tidak menemukan remote AC, beramai-ramai protes ke resepsionis dengan bahasa Inggris campur Indonesia, campur bahasa Prancis yang belepotan.

Resepsionis bilang, Anda butuh yang dingin atau yang panas. Kalau AC yang dingin tidak ada yang ada heater hitert pemanas ruangan karena di kota ini cuaca cukup dingin.

Coba saja nanti malam Anda rasakan dinginnya malam.

Ternyata apa yang dikatakan resepsionis betul. Semua pada kedinginan di kamar sehingga ada yang tidak sanggup mandi lagi, hanya cuci muka.

Demikian laporan pak Sudarman dari kota Ghent Belgia.

Editor: Erwan Mayulu

Artikel Terkait

Berita Populer

komentar terbaru