PANDEMI virus corona tidak hanya menyerang kesehatan tapi juga memporak-porandakan ekonomi. Setiap lapisan masyarakat tidak terkecuali ikut terdampak, baik secara langsung atau tidak terkena virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Dibalik serangan yang belum diketahui kapan berakhirnya wabah virus corona itu, ada satu fenomena pembelanjaran bagi masyarakat untuk melakukan satu kebajikan atau perbuatan baik yang dilakukan kepada sesama manusia.
Perbuatan baik yang dilakukan perorangan atau berkelompok dengan membagkan sembako, uang atau lainnya, sudah menjadi pemandangan biasa yang sebelumnya sangat jarang terlihat.
Dari mulai pemulung, tukang sampah, sopir bajaj, sopir angkutan umum, tukang ojek atau ojek online hingga pengendara motor yang kebetulan melintas, tidak segan mengantri untuk mendapatkan paket peduli dari perbuatan baik yang dilakukan masyarakat mampu.
Demikian lewat pemberitaan di televisi radio, media cetak dan media online serta sosial media, tidak sedikit masyarakat berlomba-lomba untuk berbuat kebajikan yang mendatangkan kebaikan (keselamatan, keberuntungan, dan sebagainya) atau perbuatan baik yang dilakukan kepada sesama manusia.
Dari banyaknya pemberitaan terkait perbuatan baik, tidak sedikit juga perbuatan yang dilakukan secara perorang atau kelompok yang tidak tampak atau terekpose di media.
Namun yang pasti, perbutan baik yang dilakukan serta diyakinkan sebagaimana tertuang dalam surat surah al-Baqarah ayat 177, “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Mereka yang telah dan sudah berbuat baik termasuk orang yang telah mengimplementasikan perbuatan takwa, sebagaimana terkandung dalam maknanya adalah pelaksanaan dari iman dan amal saleh. Bahkan, dalam kata takwa terkandung juga arti berani.
Sebagaimana juga dilakukan warga RW 10, Kelurahan Rangkapanjaya, Pancoran Mas, Kota Depok, lewat kegiatan ‘Jum’at Barokah‘, memberikan bantuan paket sembako guna meringkan beban kepada warga dilingkungan sekitarnya yang terdampak COVID 19.
“Setiap Jum’at dibagikan sebanyak 50 paket sembako kepada warga,” kata Achmad Efendi, Senin (2/11).
Menurut Achmat Effendi, kegiatan pemberian paket sembako COVID 19 tersebut merupakan perubahan dari kegiatan menyediakan makanan dan minuman untuk jemaah Masjid At Taubah setiap pelaksanaan Sholat Jum’atan.
“Karena selama Covid 19 kegiatan sholat Jum’at tidak ada, penyediaan makanan dirubah atau diganti menjadi bagi-bagi sembako,” katanya.
Koordinator sekaligus inisiator kegiatan ‘Jum’at Barokah‘ bersyukur, sudah bisa melaksanakan amanah dari masyarakat untuk menjalankan program yang dimulai dari pertengahan tahun 2019 hingga saat ini.
Mengingat, katanya, dalam program tersebut adalah mengumpulkan dan mengelola uang sedekah warga banyak godaan dan cobaannya.
“Syukur, sejauh ini masih mampu bertahan, dari godaan,’ katanya.
Diungkapkannya, warga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ‘Jum’at Barokah’ tidak selalu dalam bentuk uang yang tidak ditentukan besarnya tapi juga bisa dalam bentuk makanan atau sembako.
“Sedekah dalam bentuk apapun, kita terima dan salurkan kepada warga,” tuturnya.
Dirinya berharap, apa yang sudah dilakukan bisa bertahan dan berjalan sebagaimana mestinya, warga bisa lebih termotivasi untuk berbuat lebih dan lebih sehingga orang yang dibantu lewat program ‘Jumat Barokah’ akan lebih banyak.
Demikian pula, paket sembako sebagai implementasi dari perbuatan takwa bisa diterima dan bermanfaat secara baik. Amiin.
Penulis: M. Maruf, Wartawan Progresif Jaya