progresifjaya.id, LEBAK – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak menyesalkan kekerasan yang dialami ustadz di Baros, Kabupaten SerangĀ dilakukan oknum pegawai bank keliling.
“Kita berharap kepolisian setempat bisa secepatnya menangkap pelaku kekerasan penganiayaan itu,” ujar Sekretaris FKUB Kabupaten Lebak, KH Ahmad Hudori di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (4/4/2024)
Ia meminta kepolisian harus bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan kekerasan itu dan menangkap pelaku oknum bank keliling dari kelompok suku tertentu.
Ia juga mengimbau FKUB Kabupaten Lebak jangan sampai kasus kecil itu terjadiĀ sweeping yang dilakukan kelompok – kelompok SundaĀ terhadap kelompok suku tertentu.
Perbuatan sweeping cukup berlebihan, menurutnya lagi, terlebih saat ini bulan suci Ramadhan dan merekaĀ juga ada umat muslimĀ maka umat muslim dengan umat muslim masihĀ saudara.
“Kita jangan sampai kesucian bulan Ramadhan ini dinodai oleh perseteruan, permusuhan, perkelahian, keributan, apalagi itu terdapat satu akidah. Begitu pula dengan non muslim juga harus baik dan jangan sampai alasan dilakukan kekerasan,” kata Ahmad Hudori.
Komunitas Batak Kutuk Keras
Menyikapi terjadinya kesalahpahaman antar ormas dengan oknum bank keliling,
Ketua Komunitas Batak Kabupaten Lebak Halson Nainggolan pada Kamis (4/4), mengatakan, pihaknya mengutuk kekerasan dan penganiayaan yang terjadi di Baros, Kabupaten Serang.
Karena itu, pihaknya mendukung kepolisian setempat bisa menangkap pelakunya.
Menurutnya, isu yang berkembang dan memicu kesalahpahaman berawal dari pengeroyokan ustad di wilayah Baros oleh oknum bank keliling atau Kosipa.
“Permasalahan yang terjadi akibat kesalahpahaman itu tentunya bisa diselesaikan dengan cara damai, apalagi kerukunanĀ di Banten berjalan baik,” ucapnya.
Berawal dari situ terjadi sweeping oleh ormas terhadap bang keliling. Oleh sebab itu, pihak pemerintah harus segera mengambil langkah lantaran berkaitan dengan stabilitas dan keamanan.
Akibat kekerasan itu di Kabupaten Lebak juga ada suruhan aksi, kata dia. namun kesigapan aparat juga dirinya berkoordinasi dengan beberapa ormas lainnya untukĀ menunda aksi tersebut, apalagi saat ini bulan suci Ramadhan.
“Jangan sampai terjadi konflik kita harus menjaga kondusifitas dengan mengedukasi warga agar tidak bertindak sewenang wenang,” tutur Halson.
Selain itu juga pihaknya mengapresiasi para ulama di Banten yang mempercayai kekerasan yang dilakukan oknum tertentu kepada pihak kepolisian.
Karena itu, pihaknya mendukung kepolisian setempat bisa menangkap pelakunya.
“Kami berharap kasus kekerasan yang menimpa ustad ini bisa segera diselesaikan dan pelakunya diproses hukum,” ujarnya.
Polisi Tangkap 5 Pelaku
Berdasarkan keterangan Polresta Serang Kota hingga Kamis (4/4),Ā menangkap lima pelaku pengeroyokan terhadap ustadz di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten.
Pelaku disebut sebagai penagih pinjamanĀ utangĀ dari bank keliling atau koperasi simpan pinjam, masing-masing inisial RSM, PS, RP, FM, dan IS.
“Untuk RSM ditangkap di lokasi kejadian. PS dan RP ditangkap di Pelabuhan Merak. FM dan IS ditangkap di Pasar Kemis Tangerang,” kata Kasi Humas Polresta Serang Kota, Kompol Iwan Sumantri. (R. Rencong)