Monday, July 14, 2025
BerandaBerita UtamaGaji Hakim Naik Sampai 280 Persen, Sunarto: "Komitmen Zero Toleransi, Terima Suap...

Gaji Hakim Naik Sampai 280 Persen, Sunarto: “Komitmen Zero Toleransi, Terima Suap Rp 100 Ribu Saja Saya Copot”

progresifjaya.id, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto sudah naikan gaji para hakim sampai 280 persen dalam upaya mensejahterakan para ‘wakil Tuhan’ itu. Apakah ini efektif mengurangi korupsi yang umumnya dilakukan para oknum hakim nakal? Coba saja lihat ke depannya, masih adalah kasus suap yang diungkap kejaksaan? Publik berharap dengan kenaikan gaji hakim yang cukup fantastis tidak ada lagi hakim-hakim yang tergiur menerima suap dalam pemutus perkara di pengadilan.

Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto pun merespon kenaikan gaji para hakim yang cukup signifikan. Untuk itu pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran dan penyimpangan, termasuk terhadap pelayanan yang bersifat transaksional.

Bahkan dengan tegas, Sunarto akan menegakkan prinsip zero toleransi. Sunarto menyampaikan bahwa komitmen zero toleransi ini sebelumnya juga telah disampaikan dirinya kepada Presiden.

Sunarto meyakini tidak ada lagi aparatur MA maupun aparatur peradilan yang memberikan pelayanan secara transaksional. “Kalau itu terjadi, apalagi 1 juta, 100 juta, 100 ribu aja saya copot jabatannya. Saya nonpalu kan,” kata Sunarto dalam pembinaan hakim baru di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Jumat (13/6) kemarin.

Tindakan tegas ini diambil dalam rangka menjaga martabat dan kehormatan profesi hakim itu sendiri. Ia ingin, para hakim juga dari dalam dirinya sudah ditanamkan sikap ini. “Bagaimana presiden selaku kepala negara menghormati para hakim, sedangkan hakim sendiri yang punya jabatan tidak mau menghormati jabatannya,” tuturnya.

“Saya minta tolong renungkan baik-baik ini, saudara hormati jabatan saudara, jangan gadaikan jabatan saudara, hanya dengan ukuran dolar maupun rupiah, karena saudara sebagai wakil Tuhan menjadi tumpuan masyarakat banyak,” sambungnya.

Selain itu Sunarto juga berpesan tentang pentingnya seorang hakim untuk menjaga etika dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Semenjak dikukuhkannya menjadi seorang hakim, sudah tidak lagi menjadi orang yang memiliki kehidupan yang sebebas-bebasnya.

Menjadi seorang hakim merupakan pilihan diri sendiri. “Ingat, ini pilihan saudara sendiri. Kalau saudara bebas mau ke karaoke, mau ke diskotek, silakan. Tapi usia jabatan saudara insyaallah tidak akan panjang. Ini bukan mendoakan, banyak kejadian seperti ini. Tolong dijaga,” kata Sunarto lagi.

Para hakim baru juga penting memerhatikan gaya berbusana. Seorang hakim tidak lagi bisa menentukan pakaian busana semdiri tanpa mengikuti norma dan ketentuan yang berlaku. “Keluar rumah pakai baju yang pantas, tidak mesti mewah, tapi yang pantas. Tidak mesti mahal, tapi yang layak. Itu saya minta,” ujarnya.

Editor: Isa Gautama

Artikel Terkait

Berita Populer