Tuesday, April 22, 2025
BerandaOlahragaGeorge Foreman Berkarier Sejak Usia 19 Tahun dan Berhasil Kanvaskan 68 Petinju...

George Foreman Berkarier Sejak Usia 19 Tahun dan Berhasil Kanvaskan 68 Petinju Dunia

progresifjaya.id, JAKARTA – Siapa yang tidak kenal petinju legendaris dunia George Foreman (76) yang meninggal 3 hari lalu. Petinju kelas berat yang hidup dalam 3 generasi ini sudah dikenal sejak tahun 1970-an bersama juara tinju kelas berat dunia  Mohammad Ali yang pernah mengalahkannya, setelah Foreman merobohkan Joe Frazier pada 1970-an.

George Edward Foreman Sr meninggal dunia pada Jumat (21/3) malam waktu setempat di Houston, Texas, Amerika Serikat dalam usia 76 tahun. Mendiang lahir di kota itu, 10 Januari 1949. Namanya melejit ketika ia mengalahkan Joe Frazier pada 22 Januari 1973 dan menjadi juara dunia kelas berat.

Namun, setahun kemudian, Foreman kehilangan gelar sekaligus merasakan kekalahan pertamanya di tangan Muhammad Ali dalam duel legendaris “The Rumble in the Jungle” yang berlangsung di Zaire, 30 Agustus 1974. Dalam pertarungan tersebut, Foreman kalah KO dari Ali di ronde delapan.

Sepanjang kariernya, Foreman pernah menyabet titel WBA dan WBC serta mencatat rekor 76 kemenangan dan 5 kekalahan, dengan 68 kemenangan melalui KO. Di ajang Olimpiade 1968, Foreman yang saat itu berusia 19 tahun sukses meraih medali emas di Meksiko.

Kepergian George Foreman meninggalkan duka bagi dunia olahraga, terutama dunia tinju, yang kehilangan salah satu petarung terbaik sepanjang sejarah.

Sejumlah tokoh dunia menyampaikan duka cita sekaligus rasa hormatnya kepada Foreman Seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengaku mengagumi George Foreman.

“George Foreman benar-benar petinju yang hebat! Tak diragukan lagi, ia memiliki pukulan terberat dan terbesar dalam sejarah tinju. Kecuali Ali, saat Anda terkena pukulan, Anda akan jatuh. Ia seseorang yang sangat istimewa, tetapi yang terpenting, ia orang hebat, dengan kepribadian yang luar biasa. Saya mengenalnya dengan baik, dan ia akan dirindukan. Belasungkawa terhangat untuk keluarganya yang luar biasa,” papar Trump.

“Sedih mendengar bahwa juara tinju kelas berat dua kali, peraih medali emas Olimpiade, dan pengusaha George Forman telah meninggal dunia. Ia juara yang hebat dan teman yang baik.”

“Ia bertaruh pada saya dalam Battle of the Sexes, dan bertindak sebagai pengawal untuk membantu saya setelah pertandingan ketika kerumunan menyerbu lapangan. Belasungkawa kami untuk keluarganya. Semoga ia beristirahat dengan tenang,” ujar Trump lagi.

Ucapan duka dari si leher beton Mike Tyson, mantan juara tinju kelas berat. “Belasungkawa untuk keluarga George Foreman. Kontribusinya terhadap tinju dan seterusnya tidak akan pernah terlupakan,” kata Mike.

“Saya menghadiri begitu banyak pertandingan kejuaraan George selama kariernya. Ia seniman KO di atas ring, dan merupakan suatu kesenangan untuk mengenalnya tidak hanya sebagai petinju tetapi juga sebagai seorang pria,” ujarnya.

“Setelah meninggalkan ring, ia berubah menjadi pebisnis yang luar biasa. Saya bahkan membeli salah satu pemanggang pertama George Foreman! Cookie dan saya akan berdoa untuk keluarganya selama masa ini.”

Sementara Bob Arum, promotor tinju Amerika Serikat mengatakan George adalah teman baik tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi seluruh keluarganya. “Kami telah kehilangan seorang anggota keluarga dan benar-benar hancur,” kata Bop Arum.

Frank Warren, promotor tinju Inggris mengungkapkan, dia ingat pada tahun 1990, membawanya Foreman ke London dan mempromosikannya di sini dalam perjalanannya untuk bangkit kembali. Ia menyenangkan untuk diajak bekerja sama. Ia pria yang luar biasa. Ia sangat, sangat rendah hati, punya banyak waktu untuk orang lain. Ia petarung yang hebat.

“Ia adalah bagian dari trinitas suci petinju kelas berat, bersama Muhammad Ali dan Joe Frazier. Pertarungan hebat yang mereka lakukan di antara mereka adalah saat-saat istimewa bagi tinju dan olahraga dunia. Peristiwa-peristiwa tersebut tidak hanya tercatat sebagai peristiwa tinju, tetapi juga momen-momen penting dalam dunia olahraga,” ujar Frank.

Sedangkan Mauricio Sulaiman, Presiden Tinju Dunia merasa terhormat untuk memberikan sabuk hijau tinju WBC kepada George Foreman yang telah disiapkan oleh ayah saya Jose Sulaiman dan telah disimpannya selama lebih dari 30 tahun.

“Juara tinju legendaris, pendeta yang mengubah hidup, suami, ayah, kakek buyut dan kakek buyut, serta sahabat terbaik yang dapat Anda miliki. Kenangannya kini abadi, semoga George yang Agung beristirahat dengan tenang.”

Frank Bruno, mantan juara tinju kelas berat Inggris mengucapkan selamat jalan  kepada George Foreman. “Kami berlatih tanding dalam beberapa sesi latihan dan saya tidak percaya betapa kuat dan bertenaganya dia,” katanya.

“Banyak yang berpendapat tentang beberapa petinju kelas berat terbaik yang pernah ada, tetapi bagi saya dia jelas berada di kelompok teratas. Menjadi juara dunia pada dua era yang berbeda menunjukkan betapa hebatnya dia… hari yang menyedihkan bagi tinju dunia, seorang legenda sejati,” papar Mouricio.

Penulis/Editor: Isa Gautama

Artikel Terkait

Berita Populer