progresifjaya.id, GRESIK – Kejadiannya pada Sabtu malam Minggu 5 Maret 2025 sekira pukul 22.00 WIB. Mobil BWM P 805 INI berjalan dengan kecepatan sedang di jalan tol yang gelap nan sepi. Tiba-tiba di ujung jalan tampak terputus, pengemudi memperlambat kendaraannya, tapi terlambat mobil mewah itu terjun bebas setinggi 5 meter. Bruuuuk, mobil ringsek membentur jalan di bawahnya. Namun anehnya, penumpang mobil itu selamat hanya luka lecet saja.
Peristiwa itu dialami oleh Moch Rudie Heru Komandono (62) warga Benowo Surabaya dan Endang Sri Wahyuni (48) warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya.
Mobil BMW yang mereka kendarai terjun dari tol Krian-Gresik (KLBM) yang belum tersambung. Tapi nasib baik masih berpihak kepada mereka. Heru dan Endang selamat hanya mengalami luka lecet saja meski sempat dibawa ke RSUD Ibnu Sina.
Usut punya usut, peristiwa itu terjadi gegara Google Map yang ngaco memberi petunjuk jalan. Mobil warna gelap itu diarahkan ke jalan tol tertutup barrier yang mash ada celah untuk masuk mobil.
Karena sudah hampir larut malam, pengemudi menerobos barrier mengikuti arah map. Dan ternyata jalan itu terputus, belum selesai dibangun. Mobil terhempas 12 meter dari ketinggian 5 meter terjun ke aspal di bawah jembatan tol tersebut.
Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda mengatakan, saat itu, mobil berjalan dari arah Krian menuju Bunder (selatan ke Utara).
Sewaktu berada di lokasi kejadian, pengemudi mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkan untuk terus lurus. “Meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup dimuat satu mobil,” kata Rizki, Minggu (6/5).
Karena mengikuti Google map, lanjut Rizki, mobil tersebut masuk ruas tol Krian Gresik yang belum terhubung atau belum tersambung dengan jalan Tol Manyar. Mobil tersebut sempat terjun dan terbang sekitar 10 meter.
“Mobil tersebut terjun dari ruas tol yang belum tersambung. Terhempas sekitar 12 meter,” lanjut Rizki.
Atas kejadian tersebut kedua penumpangnya mengalami luka ringan dan dilarikan ke RSUD Ibnu Sina. Setelah mendapat perawatan, keduanya pulang dijemput oleh anaknya.
Penulis/Editor: Isa Gautama