progresifjaya.id, JAKARTA – Dari kota Lille, Perancis Utara, tim gowes melaporkan perjalanan etape ketiga. Pak H.Sudarman melaporkan, etape ketiga ini menempuh 98 kilo meter.
Rute ini dirasakan sangat menyenangkan dan sedikit menantang dengan hadirnya beberapa tanjakan dan tikungan tajam yang menguras tenaga peserta. Namun ke 8 pesepedanya dari Jakarta ini sangat gembira dengan suasana perkebunan yang indah. Pemandangan yang indah dan suasana menyenangkan ini, menurut Pak H. Sudarman, sambil mengayuh sepeda mereka banyak senyum selama dalam perjalanan.
Tim Gowes dari Jakarta adalah, Sudarman Ade, Fatahangi, Lasda TNI (Purn) Puguh Santoso, Adul Rauf, Anton Bangun, Subhan dan Buche.
Semua peserta menikmati udara dingin dan angin kencang yang bertiup dari utara sehingga para penggowes terasa berat sekali. Namun demikian, keadaan sedikit menyenangkan dengan hadirnya dan bertemu dengan penggowes dari negara lain yang juga sama-sama kelelahan sudah bernapas cecak (seperti nafas cicak yang kelaparan).
Selama dalam perjalanan jarang terlihat penduduk di luar rumah, malah lebih banyak terlihat sapi dan ternak yang dipelihara dengan baik, juga banyak sekali kita lihat monumen sebagai tanda peringatan para pasukan sekutu yang gugur dalam perang dunia seperti Inggris, Australia dan beberapa negara Eropa.
Jalur Sepeda yang Tertata
Yang sangat berbeda dengan negeri kita Indonesia, bahwa di Perancis ini jalur sepeda ditata dengan rapi dan mulus serta para pengemudi mobil sangat menghargai penggowes dengan selalu memberikan kesempatan melewati.
“Jadi kami merasa aman dalam mengayuh sepeda dengan kecepatan antara 25-30 km perjam di alam bebas polusi,” tutur H. Sudarman.
Hanya saja mereka harus menyesuaikan waktu tidur. Karena matahari terbit dari jam 05.00 pagi dan baru terbenam jam 22.00. Praktis malam hanya 6 jam saja.
“Makan kami cari restoran asia seperti masakan Thailand dan Chinese food,” kata H. Sudarman melaporkan.
Editor: Erwan Mayulu