progresifjaya.id, JAKARTA – Pada hari Rabu (19/7/23), 8 pesepeda gaek dari Jakarta yang tur menjajal empat negara di Eropa dilaporkan bersiap menjalani etape ke 9 dengan mengambil star dari kota Duisburg, Jerman menuju kota Arnhem, Netherland Belanda. Jarak tempuh 129 kilometer.
Berikut laporan H. Sudarman:
Tepat jam 08 pagi waktu Jerman, kami 8 orang peserta gowes partisipan atau penggembira Tour De France 2023, Sudarman Ade, Fatahangi, Andang Hendar, Anton Bangun, Laksda TNI (Purn) Puguh Santoso, Abdul Rauf, Subhan dan Buche, start dari depan hotel Kompunile kota Duisburg Jerman menuju ke kota Arnhem masuk wilayah Netherlands Belanda .
Sejak start cuaca sangat bersahabat meski suhu di pagi hari di wilayah Duisburg Jerman cukup dingin 12-14 derajat celcius. Kami pun memakai baju gowes dua lapis.
Namun memasuki wilayah Netherlands Belanda, cuaca dirasakan menghangat. Matahari makin panas suhu merangkak naik ke 24-26 derajat celcius sehingga menambah kenyamanan kami bergowes menyusuri desa-desa di wilayah Jerman melalui jalan khusus sepeda yang mulus terawat dengan baik.
Masuk ke wilayah Belanda, terlihat hamparan perkebunan gandum dan kentang yang sangat luas. Serta peternakan sapi, domba dan terlihat rumah penduduk desa yang sangat teratur dan lingkungan yang bersih. Sesuatu yang sulit dijumpai di negeri kita.
Selfi di Jalan
Saking semangatnya teman-teman gowes karena sudah memasuki negara terakhir yaitu Belanda. Meski masih tersisa tiga etape lagi yang akan dilalui sejauh 280 km lagi baru finis di Amsterdam.
Ekspresi semangat ajan finis itu dirandai dengan selfi nenggunakan kamera hand phone masing-masing. Teman-teman menampilkan gaya berbeda bahkan ada yang selfi sambil lepas tangan di atas sepeda sambil gowes. Ada juga gaya lompat selfi seperti yang dipertontonkan Pak Puguh Santoso, pensiunan Jenderal TNI Angkatan Laut, bahkan ada gaya zig zag. Semua gaya habis diperankan bahkan ada gaya tidur di rumput dan di kebun bunga matahari.
Makan di Bawah Pohon
Mengingat masih jauh kota yang akan dituju dan di desa-desa yang kami lalui tidak ada orang yg berjualan makanan seperti di tanah air. Maka kami memilih singgah makan bersama di bawah pohon di pinggir sungai dengan persediaan makanan di mobil yang sengaja kami persiapkan dari kota Duisburg sebelum berangkat.
Suasana ini juga menambah kebahagiaan dan kegembiraan tersendiri peserta karena menikmati makanan di alam terbuka yang sangat langka bahkan ada yang tidak pernah merasakan suasana seperti ini apalagi di negeri orang.
Setelah makan dan istirahat ada yang merokok ada yang menikmati dangdutan ada yang tidur-tiduran sambil menggoyang goyangkan kakinya mendengarkan lagu Broery Marantika dari alat musik yang sudah disiapkan dengan power bank yang besar.
Ada yang menikmati cemilan stive energi bar penambah tenaga extra dan ada yang mengunyah kurma sakira sambil mengisap rokok kesukaannya yang dibawa dari Indonesia. Semua punya gaya lepas bebas tanpa beban karena di lokasi ini sepi jauh dari perkampungan.
Ngopi di Depan SPBU-nya Belanda
Setelah menempuh perjalanan gowes yang cukup jauh dan melelahkan di bawah sinar matahari yang tak pernah redup dan kelihatan tidak bersahabat memancarkan panasnya sehingga keringat mengucur deras dari badan dan baju jadi basah.
Di tengah perjalanan akhirnya ketemu kedai coffee yang lumayan bagus. Singgah ngopi sambil menikmati kue donat ukuran jumbo. Tentu, coffe dan donat ini sangat membantu sekali jadi energi baru setelah kelelahan mengayuh sepeda ratusan kilometer.
Jumpa donat jumbo serta buah pisang masak di pohon. Doa pada Allah SWT dipanjatkan: Alhamdulillah. nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan.
Sambi ngopi dan donat di tangan salah seorang peserta mengusulkan, habis kita gowes keliling Eropa ini nanti akhir tahun atau awal tahun kita gowes ke Selandia Baru. Kebetulan salah satu peserta kita ini ada yang pernah tinggal lama di Selandia Baru. Ide ini disambut gembira oleh semua peserta sambil mengepalkan tangannya sambil beryel yel, Yess..!!
Tengah Malam Pop Mie di Kamar Hotel
Ternyata Pop mie sangat menarik dan nikmat di tengah malam yang dingin. Sambil ngopi dan bercerita sampai ke awan-awan tidak tahu ujung dan pangkalnya yang penting ada cerita sambil membayangkan besok etapenya cukup jauh sekitar 140 km. Tentu harus ada persiapan tenaga prima.
Demikian laporkan dari etape 9 Jerman – Belanda.
Sudarman Ade (19-7-2023)
Editor: Erwan Mayulu