progresifjaya.id, JAKARTA – Lagi, komunitas pemilik anjing herder ras Jerman (German Shepherd Dog-GSD) yang tergabung dalam wadah German Shepherd Lovers Indonesia (GSLI) mendatangkan Eric Wiral, pakar GSD pada acara silahturahmi komunitas tersebut di Von Phanuel Kennel, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/10).
Eric yang pernah memelihara lebih dari 100 GSD ini sangat paham betul tetang seluk beluk hewan pintar dan patuh pada pemilik atau pelatihnya itu.
Kepiawaian Eric cukup handal. Hanya melihat GSD dari jauh saja sudah bisa tahu anjing gembala Jerman tersebut bagus, kurang bagus dan tidak bagus.
“Ini bagus sekali,” kata Eric saat melihat salah satu GSD di acara itu sambil memeriksa anatomi anjing herder tersebut.
Menurutnya, GSD yang bagus, mempunyai anatomi sempurna. Ini bisa dilihat dari cara berjalan dan berlari. Untuk itu, harus dilatih dengan baik pula.
Setiap pagi atau secara berkala, anjing harus diajak berjalan dan juga berlari agar anatominya terbentuk secara alamiah.
“Anjing long hair ini sangat bagus, baik untuk rumahan atau tongkrongan,” kata Eric kepada salah satu pemilik GSD yang hadir pada acara itu.
Menurut Ketua Umum GSLI, Kurniawan Tan, acara tersebut dilaksanakan hanya untuk sharring dengan Eric Wiral yang juga sesepuh Indonesia German Shepherd Club (IGSC).
“Untuk bagaimana cara melatih GSD yang dimiliki anggota dengan baik dan benar,” ujar Kurniawan.
Tidak itu saja, mereka juga sharring dalam memilih GSD. “Jadi jika ingin membeli anjing herder ini harus datang sendiri dan melihat langsung. Jadi kita bisa teleti dan mendapatkannya yang bagus,” tambah Kurniawan.
Adanya wadah komunitas IGSC dan GSLI, menandakan banyaknya pemilik dan penyayang anjing herder ras Jerman di Indonesia.
Kurniawan sendiri yang juga Ketua Umum IGSC Provinsi Banten memelihara sekitar 30 ekor GSD, baik asli ras Jerman maupun peranakan. Saking seneng dan hobinya memelihara GSD, dia sampai membangun kennel di Cisarua dengan nama Von Phanuel.
Kennel ini juga sering dijadikan tempat latihan anjing-anjing K9 dari berbagai kesatuan di TNI maupun Polri. Tempat yang berhawa sejuk itu juga kerap kali dijadikan ajang kompetisi bagi komunitas GSLI dan IGSL, disamping menjadi tempat destinasi wisata bagi pemilik satwa itu maupun para pengunjung.
Banyaknya anggota komunitas ini dari seluruh Indonesia, menandakan anjing gembala ras Jerman memang disukai dan dipelihara, baik untuk di rumah maupun di kennel.
Di luar negeri GSD juga dimiliki oleh banyak keluarga di dunia. Salah satunya Keluarga Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang sempet berduka ditinggal mati Champ, anjing keluarganya selama 13 tahun.
Seperti dikutip dari kompas.com, Champ merupakan German Shepherd Dog (GSD), ras yang menjadi favorit keluarga Biden sejak lama. Saking sukanya, ia juga mengadopsi Major, anjing dengan ras yang sama pada tahun 2018 lalu.
Anjing gembala ini memiliki tampilan yang gagah sehingga sering disalahartikan sebagai jenis yang buas dan menyeramkan. Padahal GSD adalah hewan yang sering dijadikan anjing pendamping keluarga sehingga bisa dipastikan aman dan jinak jika dipelihara dengan baik.
Terbukti, GSD merupakan salah satu jenis anjing yang paling populer dan disukai di dunia. Dikutip dari American Kennel Club, anjing ini menjadi nomor dua terfavorit selama sepuluh tahun terakhir di AS.
Kecerdasan tinggi, kesetiaan dan tampilan yang gagah menjadi beberapa faktor yang membuatnya disukai. Namun ada banyak faktor lain yang membuatnya sangat layak dijadikan teman terdekat keluarga.
GSD sudah terbukti merupakan anjing ras dengan tingkat inteligensi tinggi. Hewan ini kerap dijadikan sebagai service dog termasuk oleh anggota kepolisian.
Tidak sulit mengajarinya berbagai perilaku baru, hanya butuh beberapa pengulangan saja. Selain itu, GSD juga mudah diajak bekerja sama sehingga bisa sangat memudahkan saat dipelihara di rumah.
Anjing jenis ini terbukti sangat peduli dan memiliki sikap protektif terhadap pemiliknya. Jika diberikan pelatihan yang tepat, mereka akan mencintai, merawat dan menghormati pemiliknya dan juga melindungi dari orang asing yang berbahaya.
Penulis/Editor: Isa Gautama