progresifjaya.id, CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat menyiagakan sebanyak 1.832 relawan tangguh bencana (Retana) untuk mengantisipasi dampak bencana di puncak anomali iklim La Nina pada Desember 2020.
Hal itu dikatakan Sekertaris BPBD Cianjur, Moch Irfan Sofyan, di Cianjur, Sabtu (17/10/2020).
“Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam Zona Merah bencana alam di Jawa Barat,” ujarnya.
Bahkan secara nasional juga menjadi daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi, potensi bencana mulai dari banjir, longsor, pergerakan tanah, hingga puting beliung.
Menurutnya, di masa cuaca ekstrem akibat anomali iklim La Nina ini bencana mulai terjadi, seperti belum lama ini terjadi banjir dan longsor di tiga kecamatan di wilayah selatan Cianjur.
“Saat puncak La Nina resiko bencananya akan lebih tinggi,” ujarnya.
Oleh karena itu, seluruh Retana di setiap desa disiagakan untuk memantau wilayahnya masing-masing, khusus untuk Retana di kawasan pesisir selatan, disiagakan untuk memantau antisipasi terjadinya gelombang tinggi.
Irfan menambahkan, BPBD juga melakukan pemetaan lokasi pengungsian yang aman dari jangkauan bencana alam, longsor, banjir dan pergerakan tanah.
“Ketika terjadi tanda-tanda yang kemungkinan berujung bencana alam, warga sudah diungsikan,” pungkasnya.
Penulis: Endang. S
Editor: Hendy