Friday, March 28, 2025
BerandaBerita UtamaHamdalah... Terhindar Dari COVID 19

Hamdalah… Terhindar Dari COVID 19

Alhamdulliahi rabbil‘alamin. Kalimat ini sering diucapkan dan didengar setiap saat, sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang diterima atau ketika terhindar dari petaka. Apalagi, seperti  saat ini dimana ancaman COVID 19 mengintai tanpa mengenal status, usia dan jenis kelamin.

Seperti dialami Walid, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya ketika hasil pemeriksaan  terhadap dirinya  dirinya dinyatakan negative.

“Alhamdulilah,  test sweb yang kedua, hasilnya  dinyatakan negatif,” katanya mengawali ceritanya ketika hasrus menjalani Isolasi Mandiri.

Remaja usia 30 tahun ini, terpaksa menjalani isolasi mandiri dirumahnya karena hasil rapid test yang dilakukan bersama teman teman sejawadnya di tempatnya bekerja dinyatakan reaktif COVID 19 pada medio minggu pertama September 2020.

Dirinya mengaku, saat itu seperti tersambar petir disiang bolong, menerima kenyataan pahit itu.

Warga yang berdomisili di Jalan Apel 3, Rt 03 RW 10 Kelurahan Rangkepanjaya, Pancoran Mas, Kota Depok, diminta untuk isolasi mandiri di rumah selama satu minggu dan setalah harus menjalani sweb test untuk memastikan terinveksi atau terjangkit COVID 19. “Pasca jalani isolasi mandiri saya kakukan sweb test,” katanya.

Pengakuannya, selama isolasi mandiri yang seharusnya dijalani secara ketat tanpa melakukan aktifitas di luar rumah justru melakukan aktifitas dengan melaksanakan sholat Jum’at  di masjid At Taubah dengan protocol kesehatan  yang ada dilingkungan tempat tinggalnya. 

Tentunya dilakukannya, dengan perasaan takut menjadi sholat Jum’at terakhir  dalam waktu yang panjang atau bahkan jadi sholat terakhir selamanya.

“Saya juga takut teman-teman tahu saya terkena COVID akan menjauh,” akunya.

Dalam pikiran Walid yang ber KTP di jalan Apel 2 RT 04 RW 10, kelurahan Rangkapanjaya, Pancoran Mas, Kota Depok, bercampuran aduk tidak tahu harus berbuat apa selama menunggu hasil sweb tes yang dijalani.

Berterus terang, tidak mungkin karena pastinya harus menjauh dari teman teman dan keluarga untuk jalani isolasi mandiri ketat di rumah sakit ketika hasilnya positif COVID 19.

Ketakutan tersebut menjadi kenyataan pahit yang harus diterima untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya hasil rapid tes  dinyatakan reaktif.  Pada hari Sabtu sore, seingatnya,  setelah tiga hari jalani sweb test hasilnya menyatakan dirinya positif terinfeksi COVID 19. 

“Alhamdulillah. Saya diminta isolasi mandiri dirumah, karena rumah sakit yang ditunjuk untuk isolasi sedang penuh,” katanya bersyukur.

Namun, dirinya akan dijemput pada hari Selasa berikutnya untuk mejalani isolasi mandiri ketat di rumah sakit di Kota Depok.  Sambil menunggu waktu yang ditentukan, dirinya kembali menjalani isolasi mandiri di rumah dengan perasaan tidak menentukan.

“Saya takut,  sebagaimana banyak beredar kabar ketika terjangkit COVID 19 kematian sudah mengintainya,” katanya.

Berkat dorongan orang tua keluarga dan lingkungan sekitar, selama isolasi menairi perasaan tersebut perlahan tapi pasti mulai hilang dari pikiran dengan meningkatkan keimanan dan imun dalam diri untuk melawan virus mematikan yang belum ada obatnya itu.

Akhirnya, dirinya benar benar bersyukur, ketika dirinya menjalani sweb test untuk kedua kalinya pasca isolasi mandiri selama lima hari di rumah sebagaimana diperintahkan petugas medis menjadi hari yang paling berbahagia baginya. Betapa tidak, hasil sweb test tersebut menyatakan dirinya negative dari COVID 19.

“Pertama yang saya ucapkan terkait hasil test negatif.  Alhamdullillahhhh,” katanya.

Walid sadar bahwa hasil menggembirakan tidak semata karena usaha dan upayanya menjalani isolasi mandiri terlepas dari aktivitas yang biasa dilakukan, bahkan mengancam keluarganya terpapar COVID 19.

Tapi, tegasnya, berkat kuasa Allah SWT yang mengizinkan dirinya lepas dari jerat virus mematikan. “Tentnunya dengan jalan meningkatkan iman dan imun,” ungkapnya.

Meningkatkan iman, jelasnya, dengan waktu yang banyak dimiliki saat jalani isolasi mandiri dirinya lebih banyak melaksanakan sholat dan zikir.

Intinya, lanjutnya, mendekati diri kepada Allah dengan berpasrah diri apapun hasilnya sweb test adalah ketentuan yang datang dari maha kuasa yang tidak bisa dihindari ketika Dia telah memutuskan. “Saya pasrah kepada putusan Allah,” ceritanya.

Sementara, tambahnya, meningkatkan imun tentunya banyak makanan bergizi dan vitamin sebagaimana disarankan dokter atau para medis.  Serta, lanjutnya, berpikir lepas dan gembira hilangkan sugesti tentang COVID 19 yang banyak diceritakan oaring-orang.

“Semoga keluarga, teman dan orang sekitar  saya tidak terpapar COVID 19,” doanya.

Penulis: M. Maruf, Wartawan Progresif Jaya

Artikel Terkait

Berita Populer