progresifjaya.id, CIANJUR – Pemerintahan Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kevakuman selama sepekan ini pasca mundurnya Kepala Desa (Kades) terpilih Asep Nahdoh. Tapi anehnya, Camat Cugenang Komariah berupaya mempertahankannya hingga akhir bulan ini. Sontak kondisi yang terjadi saat ini menimbulkan polemik di lapangan.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, diketahui sejak beberapa pekan silam (15/6), Kades Cibeureum Asep Nahdoh menyampaikan surat pengunduran diri karena dirinya sakit. Surat itu ditujukan kepada BPD Cibeureum, Camat Cugenang dan Bupati Cianjur. Sejak itu juga Kades Asep memilih untuk tidak berkantor lagi dan menetap jauh di kawasan Cikalongkulon.
Praktis terjadi kekosongan sehingga pelayanan terhadap masyarakat sedikit terhambat seperti pembuatan keterangan waris yang notabene harus ditandatangani oleh Kades dan banyak hal lainnya.
Ditemui di ruang kerjanya, Ketua BPD Cibeureum H. Agus membenarkan jika pihaknya sudah menerima surat pengunduran Kades Asep dan sejak itu pun beliau tidak berkantor lagi.
Agus tidak memungkiri jika kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya kekosongan pemerintahan dan pelayanan terhambat. Apalagi Kades Asep sudah bulat dengan keputusannya untuk mundur dan tidak ada alasan mempertahankannya.
“Pihak keluarga Kades Asep sudah memberikan persetujuannya untuk mundur setelah kami datangi langsung. Kalau dihitung, baru 66 hari menduduki jabatan Kades tersebut. Kita pun juga sudah berkomunikasi dengan tim sukses maupun tokoh masyarakat setempat dan itu tidak mengubah apapun. BPD sudah sepakat untuk menyetujui permintaan mundur itu dan tidak mungkin untuk mempertahankannya karena inikan atas permintaannya sendiri,” katanya.
Agus menambahkan jika pihaknya berharap agar Camat Cugenang meneruskannya ke Bupati dengan tidak lagi mengulur waktu karena waktunya sudah lebih sepekan. Hal ini penting untuk adanya kepastian supaya ada yang mengisi kekosongan pemerintahan.
“Sebab kalaupun dipertahankan juga kita tidak yakin Kades Asep mau menjabat karena sudah bulat. Jadi buat apa lagi menunda-nunda waktu karena pemerintahan itu harus terisi supaya berjalan efektif,” bebernya.
Camat Cugenang, Komariah meminta waktu hingga akhir bulan ini untuk mengambil keputusan terkait permohonan mengundurkan diri Kades Asep. Ia beralasan tidak yakin atas alasan yang disampaikan karena bisa diduga itu ada tekanan lain.
“Saya sudah ketemu dengan Kades Asep di Cikalongkulon dan ngobrol selama 2 jam disana. Tapi kok aneh mendengar nada bicara sepertinya dia tertekan, ada tatapan kosong,” ungkapnya.
“Saya tanya kenapa mundur, dia hanya jawab berat. Tidak jelas berat apanya itu, terus saya perhatikan tahapannya juga kosong seperti tertekan kejiwaannya. Jadi tidak mungkin saya terima pengunduran dirinya, jadi saya minta waktu sampai akhir bulan ini untuk putusan terbaiknya,” ungkapnya.


Namun begitu diisinggung mengenai adanya kevakuman pemerintahan dan pelayanan masyarakat terhambat, Camat Komariah keberatan. Menurutnya, posisi kades yang kosong bisa digantikan oleh Sekdes dulu sampai menunggu terisi jabatan Kades.
“Saya pikir bisa diisi dulu oleh Sekdes untuk keperluan melayani masyarakat untuk sementara. Saya bukannya mau mempertahankan posisi Kades Asep tapi ingin keputusan yang diambil tidak terburu-buru,” tangkisnya.
Terpisah, Kasi Pemerintahan Desa Cibeureum, Sugih Hidayat mengiyakan jika atasannya sudah membuat surat pengunduran diri dan tidak berkantor lagi dikarenakan sakit.
Penulis: Endang
Editor: Hendy
komentar terbaru