Thursday, March 20, 2025
BerandaBerita UtamaJelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman

progresifjaya.id, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, meninjau ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), di Rice Plant, Gudang Beras Cipinang dan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2024).

Dalam peninjauan yang didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, dan Kepala Dinas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, peninjauan yang dilakukan di dua Lokasi untuk memastikan ketersediaan pangan dalam menyambut Nataru.

Peninjauan sekaligus sebagai Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,  menekan inflasi harga pangan, dengan memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif antar pelaku bidang pangan.

“Pastinya, kami dari Pemprov DKI Jakarta dan jajaran TPID secara reguler melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi daerah. Kami menggunakan strategi 4K, yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif,” ungkapnya.

Beberapa komoditas utama penyandang inflasi sepanjang November, yakni bawang merah, tomat, emas perhiasan, daging ayam, beras dan minyak goreng. Sementara penyumbang inflasi terbesar per tahunnya dari emas perhiasan, beras, kue kering, minyak sayur, dan perabotan rumah tangga.

Di Pasar Induk Kramat Jati, peninjauan berfokus pada komoditas pangan seperti produk pertanian dan peternakan, salah satunya harga cabai yang naik karena cuaca ekstrem di berbagai daerah produksi pertanian. Meski begitu, ketersedian pangan pertanian masih memadai.

Sementara dalam tinjauan di Rice Plant Gudang Beras Cipinang PT. Food Station, dipastikan ketersediaan beras tersedia hingga akhir tahun, meski ada kenaikan harga sekitar Rp50 per kilo. Ketersediaan stok peternakan juga aman hingga akhir tahun.

“Untuk cabai rawit mengalami kenaikan yang signifikan, kemudian cabai merah juga, namun demikian ketersediaan stoknya itu masih memadai. Kemudian juga untuk bawang merah stoknya aman namun mengalami kenaikan harga walaupun kenaikannya juga masih sangat ditolerir, kisarannya tadi Rp3.000 atau Rp5.000 seperti itu, tergantung dari kualitasnya. Untuk yang lainnya relatif tidak bermasalah. Alhamdulillah ketersediaan stok beras kita, insyaallah aman memadai, memang ada kenaikan tapi kenaikannya masih sangat kecil kurang lebih sekitar Rp50 per kilo, kemudian telur, daging sapi, ayam, insyaallah semuanya aman,” ujarnya.

Pj Gubernur menambahkan, upaya lain Pemerintah DKI Jakarta dalam pengendalian inflasi, yakni pemantauan ketersediaan dan harga pangan secara berskala, mengadakan pasar murah secara berkeliling di beberapa lokasi, penyediaan dan pendistribusian pangan secara subsidi bagi masyarakat tertentu, pemenuhan gudang-gudang di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, dan penyaluran beras bantuan pangan dari pemerintah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Hal senada dijelaskan Direktur Utaman PT. Food Station, Karyawan Gunarso yang menyampaikan, ketersediaan beras dan stok beras sangat aman untuk masyarakat, hingga mencapai 75.000 ton beras, dan stok beras Jakarta aman hingga 2-3 bulan ke depan.

“Beras di gudang kami cukup banyak, sangat aman jadi beras yang ada dikuasai dan dikoordinasikan oleh PT. Food Station dan Pasar Induk Beras Cipinang, hari ini jumlahnya 75.000 ton, jadi saya kira ini jumlah yang sangat cukup, sampai dengan 2-3 bulan ke depan,” tuturnya. (Roby)

Artikel Terkait

Berita Populer