progresifjaya.id, JAKARTA – Badan Musyawarah (Bamus) Suku Betawi 1982 dalam menyongsong Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta periode tahun 2024 – 2029 akan mengusulkan kepada pimpinan partai politik nama-nama para tokoh masyarakat dari Suku Betawi, seperti Marulloh Matali, Luthfi Hakim, Zainuddin, Dailami Firdaus dan Muhammad Ihsan.
Hal ini dikemukakan Zainuddin saat conference pers di Hotel Tavia Heritage Cempaka Putih Jakarta Pusat, Minggu (7/7).
Zainuddin mengatakan Bamus Suku Betawi 1982 mengusulkan nama-nama tersebut hasil dari konsultasi dengan para sesepuh tokoh adat dalam menyongsong dan mensukseskan pemilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Zainuddin menekankan bahwa usulan Bamus Suku Betawi harus dipandang demi berkelanjutan peradaban Betawi yang sejak dulu turun-temurun 3000 tahun lalu.
“Suku Betawi merupakan salah satu suku asli nusantara dengan jumlah 3 juta orang (27%) dari total populasi ibukota,” ujarnya.
Dalam sistem demokrasi Indonesia, kata Zainuddin, suara suku Betawi memiliki peran yang sangat menentukan saat pilpres, pileg, dan pilkada.
“Hal ini menjadi semakin relevan, setelah disahkannya UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yang menegaskan kedudukan suku Betawi sebagai putra asli daerah dan menempatkan budaya Betawi sebagai prioritas, bersama suku-suku lain yang tinggal di Jakarta,” paparnya.
Dengan kedudukan tersebut, tambah Zainuddin, suku Betawi kini memiliki hak untuk mendapat ruang dan pelibatan langsung dalam spektrum politik dan pemerintahan.
“Semangat Vox Betawi Vox Dei, No Betawi No Party (Betawi Adalah Suara Tuhan, Tanpa Betawi Tidak Ada Pesta ‘Demokrasi’) menjadi seruan utama,” katanya.
Melalui usulan ini, suku Betawi berharap dapat berperan lebih dalam menentukan arah masa depan Jakarta, serta memastikan budaya dan nilai-nilai Betawi tetap terjaga, dan dihormati dalam setiap aspek kehidupan.
Penulis/Editor: Fari. K